Jogja
Kamis, 2 Mei 2024 - 21:19 WIB

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY dan Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta. - Bisnis/Rinaldi M. Azka

Solopos.com, KULONPROGO – Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi satu-satunya bandara internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hal ini setelah Kementerian Perhubungan mencabut status bandara internasional untuk Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo.

Sedangkan YIA menjadi satu-satunya bandara internasional di dua provinsi tersebut berdasarkan penetapan 17 bandara internasional oleh Kementerian Perhubungan.

Advertisement

Keputusan Menteri Perhubungan No.KM/31/2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional dinilai bertujuan membangun konektivitas udara yang lebih efisien dan efektif untuk mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi melalui pengelolaan ekosistem aviasi yang lebih baik.

Meskipun begitu, Yogyakarta International Airport (YIA) yang berada di Kapanewon Temon, Kulonprogo belum memberikan pernyataan resminya setelah menjadi satu-satunya bandara internasional di Jawa Tengah dan DIY.

Advertisement

Meskipun begitu, Yogyakarta International Airport (YIA) yang berada di Kapanewon Temon, Kulonprogo belum memberikan pernyataan resminya setelah menjadi satu-satunya bandara internasional di Jawa Tengah dan DIY.

“Besok kami berikan pernyataannya terkait dengan penetapan tersebut dan jadi satu-satunya bandara internasional di Jateng-DIY,” kata Stakeholder Relation Manager Bandara YIA, Ike Yutiane, Kamis (2/5/2024) sore.

Ike menyebut untuk penerbangan internasional terdapat dua rute di Bandara YIA yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Sedangkan terdapat lima maskapai internasional di Bandara YIA, antara lain Malaysia Airlines, Indonesia Air Asia, Scoot, Air Asia Berhard, dan Batik Air.

Advertisement

Sedangkan terminal kedatangan internasional di Bandara YIA per Kamis sore menyebut ada empat rute yang mendarat di bandara berlokasi di Bumi Binangun itu. Keempat rute internasional yang menuju Bandara YIA itu antara lain dari Singapura pada pagi hari, Kuala Lumpur saat siang, lalu Melbourne pada siang hari juga, dan dari Kuala Lumpur lagi saat sore hari.

Sementara itu, Direktur PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Faik Fahmi, yang membawahi Bandara YIA menyebut keputusan tersebut sejalan dengan program transformasi perusahaannya.

“Sebelum diterbitkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM/31/2024, 31 bandara InJourney Airports berstatus internasional di Indonesia. Faktanya, banyak sekali bandara berstatus internasional namun sudah lama tidak ada penerbangan internasional, atau ada penerbangan internasional tapi hanya 2-3 kali seminggu [sepekan],” paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Harianjogja.com.

Advertisement

Faik menilai kondisi sebelum adanya penetapan bandara internasional yang baru ini tidak efisien.

“Ini menjadi tidak efisien serta banyak fasilitas di terminal internasional yang disiapkan sesuai standar regulasi dimanfaatkan secara terbatas, bahkan menganggur terlalu lama seperti fasilitas x-ray, ruang tunggu di terminal, dan sebagainya. Karena itu, perlu dilakukan penataan ulang oleh pemerintah,” paparnya.

Melalui proses transformasi bandara yang tengah berlangsung ini, lanjut Faik, yang diawali dengan penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II menjadi InJourney Airports akan menerapkan pola regionalisasi di 37 bandara yang dikelola.

Advertisement

“Dengan konsep regionalisasi, bandara ada yang diposisikan sebagai hub dan ada yang sebagai spoke.

Nantinya, bandara yang sudah tidak berstatus internasional bukan berarti akan sulit terakses oleh penumpang/turis internasional. Namun dengan pola hub dan spoke itu lah dapat membangun konektivitas yang baik dari bandara hub ke seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai gambaran, sebelumnya InJourney Airports mengelola 37 bandara dengan 31 bandara berstatus internasional dan 6 bandara berstatus domestik.

“Melalui implementasi aturan Kementerian Perhubungan tersebut, kami optimistis tatanan kebandarudaraan nasional akan menjadi lebih baik dan juga berimplikasi positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata di Indonesia,” kata Direktur InJourney Airports itu.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul YIA Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Jadwal Penerbangan Mancanegaranya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif