Soloraya
Kamis, 9 Januari 2014 - 17:45 WIB

KELANGKAAN ELPIJI SOLORAYA : Cuma Dapat Jatah 2 Tabung, Pengecer Elpiji Tendangi Tabung Kosong

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WONOGIRI — Kelangkaan elpiji di Soloraya berlanjut. Sejumlah pengecer elpiji 3 kg di Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, kesal lantaran permintaan membeli elpiji di pangkalan resmi di Pasar Ngadirojo tak dipenuhi. Bahkan, salah seorang pengecer menendangi tabung elpiji kosong karena hanya dijatah dua tabung.

Jatah itu dirasa tidak sesuai dengan permintaan konsumen di daerahnya. Seorang pengecer elpiji 3 kg, Tantyo, 40, saat ditemui Solopos.com di lokasi, Kamis (9/1/2014), mengatakan ia dan keempat rekan-rekannya sesama pengecer kecewa karena jatah elpiji terus dikurangi. Ia harus mengambil dari pangkalan elpiji di Pasar Ngadirojo karena beberapa agen langganannya kehabisan stok elpiji. Mereka juga mengatakan jika elpiji 3 kg semakin langka.

Advertisement

“Kemarin jatah kami sudah dikurangi dari 5 tabung menjadi 4 tabung. Sekarang dikurangi lagi menjadi dua tabung. Kalau stok di pangkalan lain tidak kosong, saya juga tidak akan ke sini. Masak jauh-jauh ke sini hanya dikasih dua elpiji,” kesalnya usai menendangi tabung elpiji kosong di dalam pangkalan elpiji.

Ia menjelaskan pihak agen selalu mengatakan setoran elpiji selalu lancar dan terpenuhi. Tetapi sebenarnya, para pengecer justru merasakan jika elpiji 3 kg semakin langka. Padahal kebutuhan konsumen di tingkat rumah tangga di daerahnya sangat tinggi. “Kalau hanya dua gini mana cukup,” tegasnya.

Pantauan Solopos.com di lokasi, banyak pembeli elpiji 3 kg terpaksa membawa pulang kembali tabung-tabung elpiji kosong karena tidak boleh membeli lebih dari dua tabung. Pembeli yang yang datang ke pangkalan elpiji yang rata-rata membawa empat tabung elpiji 3 kg terlihat kesal dengan kebijakan tersebut.

Advertisement

Selain itu, kekecewaan juga dirasakan oleh Retno, 58, pemilik warung makan di sekitar Pasar Ngadirojo ini. Retno tidak boleh membeli elpiji jenis 3 kg lantaran memiliki warung makan. “Wah saya bingung kalau tidak boleh membeli elpiji 3 kg, padahal saya butuh 3 tabung setiap hari,” keluhnya.

Dalam situasi itu, petugas agen elpiji enggan dimintai keterangan. Petugas tersebut mengatakan hal pembatasan itu sudah kebijakan atasan. “Saya tidak boleh menjawab pertanyaan dari wartawan, bisa ditanya langsung ke Hiswana Migas saja,” jelas petugas di agen elpiji.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif