Lifestyle
Rabu, 8 Januari 2014 - 20:57 WIB

Royal Ambarrukmo Patenkan Nasi Campur

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasi Rames Royal Ambarrukmo Yogyakarta. (JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Harianjogja.com, SLEMAN—Berupaya mempertahankan masakan tradisional, Nasi Campur Ambarrukmo menjadi ikon baru Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Hotel ini juga mengaku mematenkan nama Nasi Campur Ambarrukmo.

Executive Chef Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Sukardi menuturkan Indonesia, termasuk DIY memiliki menu makanan tradisional yang beragam. Sayang, kata dia, sebagian di antaranya terancam punah karena jarang dimasak dan dinikmati bersama.

Advertisement

“Nasi ingkung misalnya, nasi campur ini terbilang sakral karena memiliki nilai tersendiri. Tetapi banyak yang tidak mengenal,” jelasnya saat ditemui di hotel setempat, Selasa (7/1) sore.

Adapun ayam jago ingkung atau yang dimasak secara utuh ini merupakan simbol menyembah Tuhan dengan khusus atau biasa disebut manekung dan dengan hati yang tenang atau wening.

Hotel ini disebutnya berusaha memperkenalkan khasanah budaya Jawa ini dengan menghadirkan menu nasi campur dengan dua varian, yakni nasi tumpeng belahan yang dilengkapi ayam ingkung, urapan kasultan, perkedel dan empal gapit serta nasi tumpeng belahan yang disajikan dengan sate tusuk jiwo, urapan serta ayam ingkung.

Advertisement

Paket senilai Rp500.000 net ini dapat disantap untuk empat hingga lima orang. Agar terkesan suasana tempo dulu, ia mengemas kedua paket lengkap dengan hiasan dari daun pisang, piring blek maupun nampan kayu.

Public Relations Manager RAY, Wiwied A. Widyastuti menjelaskan paket ini menjadi ikon baru tradisional RAY. Agar masyarakat semakin mengenal hidangan nusantara itu, RAY mematenkan nama Nasi Campur Ambarrukmo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif