News
Senin, 6 Januari 2014 - 04:10 WIB

KPID JATENG : Fit and Proper Test Komisioner KPID Basa-Basi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung Berlian atau Kantor DPRD Jateng di Kota Semarang. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Komisi A DPRD Jateng, Selasa-Rabu (7-8/2/2013), dijadwalkan melaksanakan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan terhadap 14 calon anggota KPID Jateng periode 2013-2016. Kendati label namanya adalah test atau ujian, pada kenyataannya fraksi-fraksi di DPRD mengakui sudah memiliki jago untuk menjadi komisioner KPID.

Pengakuan yang menggambarkan bahwa fit and proper test para kandidat hanya formalitas atau sekadar basa-basi karena keputusan akhirnya bersifat politis yang ditentukan fraksi itu antara lain dikemukakan anggota Komisi A DPRD Jateng dari FPDI Perjuangan Slamet Efendi. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD Jateng Istajib AS mengonfirmasi adanya sejumlah calon anggota KPID yang mendekatinya untuk meminta dukungan fraksinya.

Advertisement

“Sudah ada beberapa calon anggota KPID meminta dukungan kepada FPPP,” akunya di Semarang, Minggu (5/1/2013). Menjelang pelaksanaan fit and proper test sebagian kandidat komisioner KPID Jateng memang disinyalir gencar melakukan gerilya demi mendapatkan dukungan dari anggota DPRD setempat.

Slamet Effendi, anggota Komisi A DPRD Jateng dari FPDI Perjuangan juga mengakui telah dihubungi sejumlah calon komisioner KPID. “Sejumlah calon menelepon saya dan secara tidak langsung meminta dukungan dalam pelaksanaan fit and proper test,” ungkap dia.

Tetapi, lanjutnya, sebagai anggota FPDI Perjuangan, ia menunggu keputusan pimpinan fraksi tentang calon yang akan didukung FPDI Perjuangan. Sampai sekarang, FPDI Perjuangan yang memiliki 4 anggota di Komisi A belum memutuskan akan mendukung siapa sebagai komisioner. “Jadi masih menunggu keputusan pimpinan FPDI Perjuangan untuk mendukung calon siapa,” tandas Slamet.

Advertisement

Diungkapkan Slamet Effendi, meskipun penilaian fit and proper test dilakukan oleh masing-masing anggota Komisi A, tetapi biasanya sudah ada kesepakatan politis untuk mendukung calon yang sudah diusung setiap fraksi yang memiliki anggota di Komisi A. Pasalnya, imbuh dia, setiap fraksi di Komisi A sudah mempunyai jago komisioner KPID-nya sendiri-sendiri.

“Nantinya dari 14 calon, akan dipilih tujuh calon secara ranking untuk dirokemendasikan kepada pimpinan DPRD untuk diajukan ke gubernur guna dilantik,” beber dia.

Berbeda dengan FPDIP yang memiliki 4 anggota di Komisi A DPRD Jateng, FPPP yang hanya memiliki 1 anggota memilih menyerahkan keputusan kepada anggotanya yang bertugas di Komisi A. Hal itu diungkapkan Istajib AS yang meskipun mengonfirmasi adanya gerilya kandidat komisioner di DPRD namun tidak bersedia menyebutkan nama-nama calon yang telah meminta-minta dukungan itu.

Advertisement

“Kami menyerahkan sepenuhnya kepada anggota FPPP di Komisi A, memilih yang terbaik sesuai hasil fit and proper test,” tandasnya.

Menanggapi kenyataan gencarnya gerilya para kandidat KPID di DPRD itu, salah serang kandidat anggota KPID Jateng Yunan Hidayat mengharapkan anggota Komisi A lebih mengedepankan kapabilitas dan kompetensi calon dalam memilih komisioner KPID. “Lobi-lobi merupakan hal biasa dalam proses politik, tapi hendaknya anggota Komisi A lebih mengutamakan kompetensi calon dalam memilih komisioner KPID,” pinta dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif