News
Senin, 6 Januari 2014 - 02:52 WIB

KENAIKAN HARGA ELPIJI : Penjualan Elpiji 12 Kg Turun 40%

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 12 kg (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, MALANG — Penurunan penjualan liquid petroleum gas (LPG/elpiji) kemasan tabung isi 12 kg di Malang Raya, yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, mencapai 40% sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar gas tersebut yang mencapai 68% dari harga semula.

Ketua DPC Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi, Minggu (5/1/2014), mengatakan angka distribusi elpiji 12 kg di Malang Raya setiap harinya mestinya mencapai 3.700 tabung, sedangkan untuk elpiji kemasan tabung isi 3 kg mencapai 112.000 tabung per hari. “Dengan adanya kenaikan harga elpiji 12 kg hingga 68%, maka tingkat konsumsi elpiji 3 kg ikut terdongkrar sebanyak 5.000-10.000 tabung per hari,” kata Rizal di Malang.

Advertisement

Dengan kenaikan sebanyak itu, maka dapat diasumsikan terjadi migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg. Migrasi terutama dilakukan oleh warung dan keluarga kelas menengah ke bawah. Sedangkan untuk keluarga kelas menenga ke atas justru tetap bertahan dengan mengkonsumsi elpiji 12 kg.

Penurunan konsumsi dan migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg itu tidak dapat dihindari karena kenaikannya sangat tinggi, mencapai 68%. “Dengan kenaikan konsumsi sebesar itu, maka pasar kaget dan sebagian lagi memang benar-benar tidak mampu.Karena itulah reaksi pasar atas kebijakan Pertamina justru negatif,” terang dia.

Jika kenaikan harga dilakukan secara bertahap, dia optimistis, reaksi pasar tidak senegatif seperti saat ini. Idealnya skema kenaikan dilakukan per 3 bulan. Setiap 3 bulan naik 10% sampai menuju harga keekonomiannya.

Advertisement

Pengalaman sebelumnya, membuktikan asumsi tersebut. Harga elpiji 12 kg sebenarnya telah dinaikkan Pertamina sebesar 10%, namun reaksi pasar adem ayem, tidak ada keresahan. Namun, saat harga elpiji 12 kg naik secara drastis sebesar 68%, maka reaksi pasar menolak karena resah dengan kenaikan atas kenaikan bahan bakar rumah tangga sebesar itu.

Jika dipaksakan atas kenaikan harga elpiji 12 kg sebesar itu, nantinya pasar tetap akan menerimanya meski dengan berat hati. Hal itu bisa terjadi karena pasokan elpiji 3 kg tidak akan ditambah oleh Pertamina karena besaran subsidinya telah ditentukan.

Dampaknya, jika terjadi migrasi besar-besaran atas konsumsi elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg, maka akan terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. Jika hal itu terjadi, maka konsumen elpiji 12 kg yang sebelumnya sempat beralih ke elpiji 3 kg bakal kembali mengonsumsi elpiji dengan kemasan yang isinya lebih banyak itu.

Advertisement

Dia memprediksikan normalnya angka konsumsi elpiji 3 kg akan terjadi pada dua pekan mendatang. “Konsumen saat ini masih kaget atas kenaikan elpiji 12 kg,” ujarnya. Biasanya pasar akan kembali normal setelah dua pekan kemudian karena tidak ada pilihan yang mudah bagi mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif