Sport
Senin, 6 Januari 2014 - 17:29 WIB

JELANG AUSTRALIA OPEN 2014 : Tak Pedulikan Ranking, Murray Kejar Grand Slam

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petenis Inggris Raya, Andy Murray. DokJIBI/Solopos/Reuters


Solopos.com, DOHA –
Petenis nomor empat dunia, Andy Murray, memilih mendapatkan banyak gelar grand slam dibanding mengejar posisinya di daftar peringkat dunia. Baginya dua titel grand slam yang telah direngkuhnya pada dua tahun terakhir belum lah cukup dan ingin lebih diperbanyak.

Petenis Inggris ini mulai mencatatkan namanya sebagai salah satu pemenang grand slam saat ia berhasil merebut trofi US Open 2012. Di tahun yang sama petenis kelahiran Skotlandia ini menyabet medali emas dalam Olimpiade London.

Advertisement

Kesuksesan itu berlanjut di Grand Slam Wimbledon 2013. Murray menjadi pahlawan bagi negaranya dengan menjadi orang Inggris pertama yang menangi trofi ini dalam 77 tahun terakhir. Ia mengakhiri kutukan Fred Perry, petenis Inggris yang kali terakhir menjuarai trofi Wimbledon pada 1936.

Sayangnya, musim 2013 ia tutup dengan cedera. Murray memutuskan naik meja operasi untuk menyudahi cedera pungunggnya yang berkepanjangan. Keputusan ini mendatangkan konsekuensi, yakni Murray harus absen di ajang ATP World Tour Finals 2013 di London. Kini ia tengah bersiap untuk turun di ajang grand slam pertama musim ini, Australian Open 2014 yang mulai bergulir Senin (13/1) pekan depan.

“Yang pertama saya ingin selalu sehat. Jika ada yang bertanya kepada saya apakah saya ingin menjadi nomor satu selama sepekan atau memenangi grand slam, saya pilih grand slam. Saya ingin 100% fit dan bisa bermain sepenuhnya agar saya bisa kembali ke permainan terbaik saya,” ungkapnya, seperti dilansir Skysports, Senin (6/1) WIB.

Advertisement

Murray tahu, untuk bisa merengkuh lagi gelar prestisius itu, kondisi kesehatannya harus benar-benar fit. Maka dari itu, sebelum mulai membidik berbagai titel petenis 26 tahun ini fokus pada kesehatannya.

Di antara nama-nama besar petenis lainnya seperti Novak Djokovic, Rafael Nadal dan Roger Federer, hanya Murray yang belum pernah mencicipi manisnya nangkring di posisi nomor satu dunia. Murray baru sampai bertengger di peringkat dua dunia.

“Setiap atlet pasti ingin jadi nomor satu. Begitu juga dengan seorang petenis, tetapi target saya hanya ingin lebih banyak mendulang gelar grand slam. Saya pikir peringkat itu tidak bisa menjadi patokan seberapa bagus petenis itu,” imbuhnya.

Advertisement

Murray percaya, kesuksesannya meraih titel Wimbledon akan membawanya merebut berbagai keberhasilan lebih banyak lagi di masa depan.
“Tekanan yang saya berikan kepada diri saya sendiri lebih besar daripada yang saya terima dari media ataupun publik. Maka dari itu, saya menekankan diri untuk bekerja lebih keras, berlatih keras demi mendapatkan hasil yang saya inginkan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif