Jogja
Sabtu, 4 Januari 2014 - 14:55 WIB

Sawah 7.200 Hektare Di Sleman Diserang Tikus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN—Lahan pertanian padi di wilayah Sleman diserang hama tikus hingga 7.200 hektare per tahun. Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya membantu petani melawan hama tersebut.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, lahan pertanian seluas sekitar 7.200 hektare di Sleman terserang hama setiap tahunnya. Meski demikian, pemerintah terus berupaya membantu para petani dalam melawan hama tanaman padi seperti tikus.

Advertisement

Menurutnya hal tersebut sangat penting karena masyarakat Sleman masih menjadikan padi sebagai komoditas unggulan.

Sri Sultan menambahkan, sejak 15 tahun yang lalu, baik petani di Godean, Moyudan, dan Minggir selalu meributkan hama tikus. Sultan bahkan selalu mengimbau petani untuk memutus siklus hama tikus.

“Kenapa tidak diselingi tanaman lain?,” tanyanya pada warga. Menurutnya, siklus tikus akan terputus jika selain padi, petani juga mencoba tanaman lain.

Advertisement

Pada kesempatan itu, PT. Petrokimia Gresik menyerahkan alat pembasmi hama tikus sejenis bubu senilai Rp86,25 juta yang bisa digunakan untuk membasmi tikus di lahan seluas 45 hektare.

Dari percobaan yang dilakukan, alat yang disumbangkan itu terbukti efektif mengatasi hama tikus. Selama ini untuk mencegah serangan tikus, sawah milik petani dipagari dengan plastik tipis, kemudian bubu dipasang di sekitarnya.

Ketua Kelompok Tani Sido Lestari, Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Yulius Sunardi, mengatakan sebelum ada upaya pemberantasan tikus dengan alat sejenis bubu, setiap satu hektare lahan padi hanya bisa menghasilkan 3,5 hingga empat 4 ton gabah.

Advertisement

“Sekarang bisa naik menjadi sembilan hingga sepuluh ton,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif