Sabtu, 4 Januari 2014 - 21:41 WIB

KRIMINALITAS : Rumah Pamong Desa di Kulonprogo Dibakar

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (backgroundpictures.com)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Teror pembakaran rumah terjadi di Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Sabtu (4/1) sekitar pukul 02.30 WIB.

Rumah Kepala Bagian Pemerintahan Karangwuni, Wahab Hizbullah dibakar orang misterius.
Beruntung kobaran api hanya sempat menjilat muka halaman rumah. Sejumlah warga yang mendapati ada kobaran api langsung berupaya memadamkan hingga si jago merah tidak semakin berkobar.
Sebagian plafon teras jebol dan kusen pintu nyaris hangus akibat jilatan api.
Belum jelas motif yang melatarbelakangi pembakaran rumah itu. Kepolisian masih berupaya melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kasus tersebut.
Diduga pembakaran dilakukan dengan cara menumpahkan bensin dari jeriken kemudian menyulutnya dengan api. Pasalnya di tempat kejadian ditemukan bekas jeriken bensin yang kondisinya sudah gepeng karena sempat terbakar.

Advertisement

Orang yang mengetahui pertama kali peristiwa itu adalah Minem Asrofah, 69, ibu dari Wahab Asrofah.
Kebetulan saat itu Wahab sedang tidak di rumah karena sedang berada di Demak, Jawa Tengah untuk mengikuti acara wisata ziarah.
Sebenarnya saat itu Minem sudah tertidur di ruang tengah. Dia terbangun setelah mendengar suara aneh yang berasal dari luar rumah.
“Suaranya kemritik seperti benda terbakar,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (4/1) pagi.
Merasa ada yang tidak beres, dia lantas bergegas menuju sumber suara. Betapa terkejutnya dia saat melihat ada kobaran api di teras rumah.
Nenek itu pun lantas berteriak minta tolong. Tak berselang lama, sejumlah warga pun datang memberi pertolongan. Api pun dengan cepat dipadamkan.
Lebih lanjut Minem menuturkan, sempat melihat dua orang tak dikenal berseliweran di sekitar rumahnya. Itu kira-kira terjadi Jumat (3/1) pukul 23.00 WIB.
Tidak hanya sebatas lewat saja, orang tersebut juga sempat memanggil Wahab dengan panggilan Bul.
Minem tidak mengacuhkan suara itu mengingat rumahnya tepat berada di depan jalan raya.
Dia mengira panggilan itu tertuju untuk orang lain. Menurut dia, Minggu (29/12) lalu rumahnya juga kedatangan sejumlah orang membawa senjata tajam. Orang-orang tersebut menggunakan dua buah mobil. Kendati begitu, hanya tiga di antara mereka yang masuk ke rumah.
Minem kemudian menemui tiga orang itu. Mereka mengatakan ingin mencari Wahab untuk dibunuh.
“Saya enggak tahu mereka itu siapa. Kebetulan tidak ketemu dengan anak saya. Mereka cuma bilang mau membunuh Wahab, anak saya,” tuturnya sembari menyeka dahinya.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kulonprogo. Dari hasil identifikasi, petugas menemukan jeriken yang sudah terbakar dan
dalam kondisi sudah gepeng. Diduga jerikan ini sebelumnya berisi bensin untuk membakar rumah.
“Kami sudah lakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi,” jelas Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Kulonprogo, Ipda Supiyanto memberikan pernyataan terkait peristiwa ini.
Supiyanto sendiri tidak berani memastikan jeriken yang ditemukan berjumlah satu atau dua. Pasalnya kondisi jeriken sudah gepeng dan sulit dikenali. Namun yang ditemukan ada dua buah jeriken gepeng.
“Apakah itu satu kemudian jadi dua atau memang dua, kami belum tahu,” jelasnya.
Pihaknya juga belum berani mengungkapkan dugaan di balik peristiwa pembakaran rumah pamong desa itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kebakaran Pamong Desa
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif