Sabtu, 4 Januari 2014 - 23:17 WIB

DANA KESEHATAN: Tunggakan Jamkesda Kulonprogo Capai Rp4 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kulonprogo menyisakan tunggakan klaim pembiayaan pasien di sejumlah rumah sakit sebesar Rp4,5 miliar.

Kepala UPTD Jamkesda Kulonprogo, Paryanto mengungkapkan, pihaknya mendapatkan anggaran sebesar Rp9 miliar dari APBD Kulonprogo periode 2012 lalu. Anggaran sebesar itu terpakai Rp7,61 miliar per Oktober lalu.
“Jadi saat ini anggaran masih sisa, cuma sejumlah rumah sakit belum melakukan klaim ke kami selama tiga bulan, dari Oktober hingga Desember lalu,” ujarnya kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Dia memberikan rincian, rata-rata tunggakan di rumah sakit sebesar Rp500 juta setiap bulan.
Ada tiga rumah sakit yang belum menyampaikan klaim kepada Jamkesda. Tiga rumah sakit tersebut adalah RSUD Wates, RS Sardjito dan RS Ghrasia Pakem.
Guna melunasi tunggakan itu, dia berencana meminta tambahan anggaran dari APBD perubahan nanti.
“Tidak ada cara lain kecuali minta APBD,” tegasnya.
Dia menambahkan, jumlah warga Kulonprogo yang terkover Jamkesda pada 2012 lalu adalah 133.603 jiwa.
Paryanto mengeluhkan minimnya anggaran yang akan dialokasikan ke Jamkesda pada periode 2014. Anggaran untuk setahun ke depan justru hanya Rp8 miliar, lebih kecil dari sebelumnya.
Padahal rumah sakit yang akan melayani jaminan kesehatan ini bertambah. Dari semula tiga rumah sakit, kini ada sembilan rumah sakit setelah pemberlakuan sistem Jaminan Kesehatan Nasional itu.
Terpisah, Direktur RSUD Wates, Lis Indrawati mengakui pihak rumah sakit belum mengirimkan pengajuan klaim layanan kesehatan kepada Jamkesda.
“Saat ini kami fokus dulu untuk menyelesaikan klaim Jamkesmas. Kalau Jamkesda kan dekat, jadi tidak terlalu mendesak,” paparnya.
Dia belum dapat merinci secara pasti besaran klaim yang akan diajukan ke Jamkesda. Hanya saja, rata-rata klaim selama ini jumlahnya antara Rp400 juta- Rp500 juta setiap bulan.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif