News
Kamis, 2 Januari 2014 - 22:22 WIB

Musim Giling 2013 Produksi Gula PTPN X Turun 8.761 Ton

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lahan tebu. (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, SURABAYA—Produksi gula PT Perkebunan Nusantara X pada musim giling 2013 terealisasi sebanyak 485.239 ton atau turun tipis 8.761 ton dibanding tahun sebelumnya sejumlah 494.000 ton, akibat terjadinya anomali iklim.

“Kendati jumlah produksi sedikit mengalami penurunan, tetapi PTPN X masih mampu mempertahankan posisi sebagai produsen gula terbesar se-Indonesia,” kata Direktur Utama PTPN X Subiyono usai pertemuan konsolidasi perseroan di Surabaya, Kamis (2/1/2013).

Advertisement

Menurut dia, keberhasilan menekan penurunan jumlah produksi gula yang tidak terlalu drastis di tengah kondisi iklim basah selama musim giling 2013 merupakan hasil kerja keras dalam mengatasi kendala teknis, baik on farm (budi daya tanaman) maupun off farm (proses produksi di pabrik gula).

Subiyono mengakui bahwa dampak anomali iklim juga menyebabkan pencapaian rendemen (kadar gula dalam tebu) menurun, dari sebelumnya 8,4% persen menjadi rata-rata hanya 7,21%.

“Rendemen sebesar itu merupakan yang terbaik di antara rata-rata rendemen BUMN pergulaan lainnya, bahkan mampu mengungguli beberapa perusahaan pergulaan milik swasta. Setidaknya ada empat pabrik gula milik PTPN X yang masuk jajaran 10 besar pencapaian rendemen terbaik se-Indonesia,” tambahnya.

Advertisement

Selain jumlah produksi dan rendemen, PTPN X juga meraih produktivitas terbaik dari seluruh BUMN pergulaan dengan jumlah tebu digiling sekitar 6.737.552 ton, produktivitas lahan 86,53 ton tebu per hektare, dan produktivitas hablur 6,23 ton per hektare.

“2013 memang menjadi tahun yang cukup sulit bagi industri pergulaan nasional. Musim hujan yang berkepanjangan membuat budi daya tebu tidak bisa optimal, tetapi kami bersyukur masih mampu mempertahankan kinerja,” kata Subiyono.

Masalah lain yang dihadapi industri gula lokal saat musim giling 2013 adalah anjloknya harga gula pada tingkat lelang, dari 2012 mencapai kisaran Rp11.000 per kilogram menjadi hanya Rp9.000 per kilogram.

Advertisement

“Jika gula milik PTPN X sekitar 160.000 ton [sisanya milik petani], berarti potensi pendapatan perseroan yang hilang mencapai Rp320 miliar akibat anjloknya harga gula. Salah satu penyebab anjloknya harga gula lokal adalah distribusi gula rafinasi yang merembes ke pasar bebas,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif