Soloraya
Kamis, 2 Januari 2014 - 13:19 WIB

HARGA SAYURAN BOYOLALI : Cuaca Buruk dan Pasokan Minim, Harga Sayuran Melambung

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang sayur di Pasar Sayur Cepogo, Kabupaten Boyolali, Rabu (1/1/2014), menunggu pembeli datang. Selama sepekan terakhir, harga beberapa jenis sayuran merangkak naik. (JIBI/Solopos/Septhia Ryanthie)

Solopos.com, BOYOLALI–Harga beberapa jenis sayuran di Pasar Sayur Cepogo, Kabupaten Boyolali, selama sekitar sepekan terakhir ini merangkak naik. Hal itu diduga karena minimnya pasokan sayuran menyusul cuaca buruk yang menyebabkan turunnya produktivitas pertanian. Kenaikan harga sayuran bervariasi, mulai Rp1.000 hingga Rp8.000 per kilogramnya.

Namun di sisi lain, para pedagang sayur mengeluhkan menurunnya jumlah pembeli. Hal itu menyebabkan pedagang merugi.

Advertisement

Harga wortel yang sebelumnya sekitar Rp3.500/kilogram naik menjadi sekitar Rp5.000/kilogram.  Sementara harga kubis yang sebelumnya Rp3.500/kilogram naik menjadi Rp4.000/kilogram. Seledri yang sebelumnya hanya Rp12.000/kilogram kini menjadi Rp20.000/kilogram. Sedangkan harga cabai yang sebelumnya Rp25.000/kilogram kini menjadi Rp30/kilogramnya.

Menurut pedagang sayur di Pasar Sayur Cepogo, Tukinem, 45, kenaikan harga tersebut terjadi secara bertahap.“Naiknya sedikit-sedikit. Mungkin karena faktor cuaca, jadi panen sayuran tidak terlalu banyak,” ujar Tukinem.

Hal senada disampaikan pedagang sayur lainnya, Slamet. Diperkirakan, kenaikan harga sayuran itu terjadi hingga beberapa pekan ke depan. Namun Slamet berharap harga sayuran tersebut segera kembali normal. Sebab diakuinya, kenaikan harga tersebut juga berpengaruh terhadap minat pembeli.
“Kalau harganya [sayuran] naik terus ya pembeli juga menurun jumlahnya,” kata Slamet.

Advertisement

Terpisah, kondisi yang sama juga diakui pedagang di Pasar Kota Boyolali. Menurut pedagang sayur di Pasar Kota Boyolali, Murni, 30 untuk menambah jumlah pasokan sayuran dirinya mendatangkan sayuran dari petani luar Boyolali, seperti Magelang.
“Karena pasokan dari Boyolali sendiri minim, ya saya kulakan dari pemasok atau petani dari Magelang,” kata Murni.

Murni juga mengakui pasokan sayuran yang diperolehnya dari pemasoknya tidak semuanya dalam kondisi baik. Dirinya menduga hal itu karena hasil panen sayuran dipengaruhi faktor cuaca buruk.

“Ada sebagian sayur yang tidak begitu baik, mungkin karena saat dipanen sempat kena hujan, atau cuaca buruk,” tandasnya.
Di sisi lain, untuk mempercepat pelayanan kepada pelanggannya yang sebagian merupakan pedagang sayur keliling, dirinya sengaja menjual aneka sayuran dalam kemasan plastik kecil.

Advertisement

“Jadi kalau dikemas plastik seperti ini, pelanggan saya bisa cepat saat berbelanja di los saya,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif