Soloraya
Rabu, 1 Januari 2014 - 02:30 WIB

PEMILU 2014: Di Sukoharjo, PDIP dan Gerindra Terkaya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IIustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO–Penerimaan dana kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sukoharjo dilaporkan paling besar dibandingkan 11 parpol lain di Kota Makmur.
Jumlah dana kampanye PDIP yang dilaporkan kepada KPU Sukoharjo tercatat sebesar Rp1.648.578.900. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari nilai dana kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebesarr Rp1.641.481.500.

Sedangkan parpol yang dana kampanyenya paling sedikit adalah Partai Bulan BIntang (PBB) Rp51.872.000. Satu tingkat di atas PBB yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan Rp62.875.000.

Advertisement

Data tersebut diperoleh Solopos.com dari Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Parpol di Kabupaten Sukoharjo dari KPU Sukoharjo, Senin (30/12/2013).

Dana kampanye PDIP berasal dari sumbangan partai Rp2 juta dan para calon anggota legislatif (caleg) Rp1.646.578.000. Sedangkan dana kampanye Partai Gerindra berasal dari partai Rp5 juta dan para caleg Rp1.636.481.500. Yang menarik adalah sumber dana kampanye Partai Nasdem yang hanya berasal dari partai. Caleg partai tersebut dilaporkan tidak menyumbang dana sepeser pun.
Disisi lain, nilai dana kampanye Partai Golongan Karya (Golkar) dilaporkan sebesar Rp553.029.000. Dana tersebut murni berasal dari seluruh caleg berlambang pohon beringin. Maksudnya, pihak partai tidak menyumbang sepeser pun dana untuk kegiatan kampanye.
Sementara nilai dana kampanye Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dilaporkan sebesar Rp368.078.000. Dana tersebut berasal dari partai sebesar Rp1 juta dan dari caleg Rp367.078.000. Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan dana kampanye Rp301.868.674.
Dana sebesar itu berasal dari sumbangan partai Rp40 juta dan caleg Rp254.368.674. Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto mengatakan laporan dana kampanye nantinya akan diaudit oleh akuntan publik setelah pelaporan tahap II dana kampanye. “Nanti tetap diaudit,” katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif