News
Sabtu, 18 Mei 2024 - 21:55 WIB

Update! Korban Jiwa Lahar Hujan Gunung Marapi Capai 61 Orang, 14 Orang Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024). Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA FOTO/Iggo El Fitra/Lmo/Spt.

Solopos.com, TANAH DATAR — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban meninggal dunia akibat bencana banjir lahar hujan atau galado Gunung Marapi di Sumatra Barat. Berdasarkan data terbaru Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Sabtu (18/5/2024), total korban jiwa akibat bencana itu mencapai 61 orang meninggal dunia.

“Jumlah itu didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat. Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antar kabupaten/kota terdampak,” tulis keterangan resmi Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, yang diterima Solopos.com, Sabtu malam.

Advertisement

Perinciannya, korban jiwa terbanyak berasal atau ada di Kabupaten Tanah Datar mencapai 29 orang dan lima orang belum teridentifikasi. Sedangkan Kabupaten Agam mencapai 22 orang meninggal, Kota Padang Pajang sebanyak 2 orang meninggal.

Kemudian Kota Padang sebanyak 2 orang meninggal dunia, dan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1 orang meninggal dunia.

Advertisement

Kemudian Kota Padang sebanyak 2 orang meninggal dunia, dan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1 orang meninggal dunia.

Sementara itu, pembaharuan data orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau lahar hujan Gunung Marapi mencapai 14 orang. Perinciannya 13 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan 1 orang dari Kabupaten Agam. Hingga hari ini, upaya pencarian dan penyelamatan korban yang dilaporkan hilang masih dilanjutkan.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan proses pencarian dan penyelematan akan dilaksanakan sampai keluarga korban merasa cukup.

Advertisement

Operasi TMC

Dalam upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir lahar hujan yang melanda lima kabupatan dan kota di Sumatra Barat ini, BNPB melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Rabu (15/5/2024).

Upaya ini dilaksanakan mengingat masih ada potensi banjir lahar yang baru dengan volume yang lebih besar menyusul prakiraan cuaca yang telah dideteksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pada Sabtu yang merupakan hari keempat operasi TMC telah melakukan kegiatan penerbangan sebanyak 10 sorti dengan total bahan semai sebanyak 10 ton NaCl.

Advertisement

Adapun hasil dari TMC ini antara lain menunjukkan terjadi curah hujan ringan hingga sedang di wilayah Sumatra Barat bagian Utara dan Selatan dengan intensitas hujan tertinggi mencapai 40 mm. Wilayah yang dilakukan penyemaian cenderung menerima hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Merujuk pada prakiraan cuaca BMKG terkait prakiraan cuaca sepekan kedepan dengan prediksi potensi hujan di wilayah Sumatra Barat, maka operasi TMC akan diperpanjang hingga 24 Mei 2024. Hal ini diupayakan guna mengantisipasi potensi bencana susulan akibat curah hujan tinggi.

Bencana banjir bandang bercampur material lahar hujan Gunung Marapi ini terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam. Pusdalops BNPB melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang, terkena dampak dari galado atau lahar hujan ini.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif