Soloraya
Rabu, 25 Desember 2013 - 17:31 WIB

WAJAH TERMINAL KECIL DI BOYOLALI : WC Tak Ada, Duduk Pun Tak Bisa

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Ahmad Mufid Aryono)

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah sub terminal di Boyolali dinilai sudah tidak layak. Di antaranya adalah sub terminal Simo dan Karanggede.

Pantauan Solopos.com, Sub Terminal Simo memang tidak terawat. Selain bangunan yang terlihat sudah reyot, kondisi jalan juga tidak nyaman untuk dilalui kendaraan. Tidak ada fasilitas umum yang bisa di manfaatkan pengguna, seperti WC umum dan tempat duduk. Bahkan, kebanyakan kios di terminal itu juga mangkrak dan hanya ada beberapa warung yang buka. Lingkungan di sekitar terminal juga terlihat kotor.

Advertisement

Salah seorang pengguna jasa Sub Terminal Simo, Darsono, juga mengeluhkan kondisi terminal yang kurang nyaman. Menurutnya, bus tidak hanya enggan masuk ke terminal, tetapi justru berhenti di depan Pasar Simo. “Lha terminalnya kecil begini. Malah seringnya, bus itu berhenti di depan pasar, otomatis jalan depan Pasar Simo itu macet.”

Ketua Organisasi Nasional Kendaraan Bermotor dan Angkutan di Jalan (Organda) Boyolali, Tulus Budiyono, menyampaikan infrastruktur terminal yang dinilai tidak layak kadang membuat jam perjalanan trayek menjadi amburadul. Parahnya, calon penumpang enggan masuk ke terminal.

“Memang sebenarnya kalau masalah bus mau masuk atau tidak mau masuk itu tergantung kru masing-masing PO. Mungkin yang saat ini terjadi, penumpang tidak banyak masuk dan menunggu bus di terminal karena infrastruktur yang kurang memadai,” jelas Tulus, Senin (23/12/2013).

Advertisement

Pihaknya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali segera memperbaiki kondisi terminal agar nyaman untuk naik turun terminal. Selain itu, dengan perbaikan terminal setidaknya bisa meningkatkan angka pendapatan dari retribusi. “Pemberdayaan sub terminal dana infrastruktur itu harus diperhatikan. Seperti harus adanya petugas di terimal. Potret di lapangan, terminal tersebut sudah tidak layak untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.”

Dengan tidak adanya petugas di terminal, maka kru bus akan mengatur sendiri jam perjalanannya. “Ada yang mundur, ada yang overlap bahkan sering ada padudon antar kru bus.” Menurut dia, selain Simo dan Karanggede masih ada beberapa terminal yang dinilai tidak layak. “Seperti Sub Terminal di Musuk yang jurusan ke arah Mundu.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif