Soloraya
Selasa, 24 Desember 2013 - 05:15 WIB

RICUH DPRD BOYOLALI : PDIP Klaim Tak Perintahkan Kerahkan Kader

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Massa saat bentrok di depan Kantor TU DPRD Boyolali, Senin (23/12/2013). (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI– Ketua DPC PDI Perjuangan, Paryanto, mengaku tidak tahu menahu dengan adanya kejadian ricuh di DPRD Boyolali yang melibatkan kadernya.

“Kami tidak memerintahkan kader untuk berbuat ricuh. Tapi kami siap dimintai klarifikasi,” jelasnya, Senin (23/12/2013).

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Boyolali, Turisti Hindriya kembali menambahkan kehadiran massa yang tiba-tiba datang ke Gedung DPRD saat BMPP menyampaikan ‘kado’ diperkirakan sudah dipersiapkan.

“Ini sudah pengerahan massa dan saya kira, agenda Duo G datang ke DPRD sudah bocor, kemudian diketahui dan akhirnya ada upaya pengerahan massa.”

Wakil Ketua DPRD Boyolali, Fuadi menyayangkan adanya aksi anarkis yang terjadi di Kantor DPRD Boyolali.
Turisti yang datang ke Kantor DPRD sesaat setelah kericuhan menyatakan siapapun yang datang ke Kantor DPRD dan membuat keributan sudah bisa dikenali. Karena melalui foto-foto sudah bisa dilihat, bahwa massa itu adalah kader parpol.

Advertisement

“Polisi harus mengambil tindakan tegas. Karena ini bukan hanya menyangkut lembaga DPRD, tapi di manapun aparat harus bisa menciptakan kondisi yang aman.”

Terkait kritik yang disampaikan BMPP melalui kado berupa pakaian dalam wanita, menurut Turisti, ityu boleh-boleh saja. “Siapapun boleh saja meluapkan dan mengekspresikan menyampaikan pendapat. Tapi kalau sudah dengan kekerasan, ini adalah pertaruhan penegak hukum.”

Menurutnya, tidak ada kompromi kalau sudah ada aksi kekerasan apalagi dilakukan di Gedung DPRD.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif