Soloraya
Senin, 23 Desember 2013 - 21:32 WIB

RICUH DPRD BOYOLALI : Polisi Salahkan Duo G

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Glendoh (dua dari kiri) saat keluar Dari Gedung DPRD Boyolali dengan didampingi aparat, sesaat setelah kericuhan yang melibatkan Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) Dan kader PDI Perjuangan, di Gedung DPRD, Senin (23/12/2013. (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALIKasus kericuhan di DPRD Boyolali yang berujung amuk massa, Senin (23/12/2013) ditangani kepolisian. Dalam kericuhan tersebut Sri Wahyudi alias Glendoh menjadi korban pengeroyokan.

Polisi menyalahkan Duo G yakni Sri Sujarwanto (Gombloh) dan Sri Wahyudi (Glendoh) yang tak memberi tahu aparat saat akan menyampaikan aspirasi ke DPRD Boyolali.

Advertisement

Kapolres Boyolali AKBP Budi Hariyanto, melalui Kapolsek Boyolali, AKP Taufik Oktavianto, mengatakan begitu kejadian Duo G langsung diamankan dan diantar pulang ke Pengging.

“Langsung kami antar pulang. Tidak kami periksa tapi langsung kami antar pulang.”

Pihaknya hanya meminta kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan meminta Duo G untuk cooling down dulu.

Advertisement

Di satu sisi, pihaknya menyayangkan penyampaian aspirasi Duo G kepada DPRD tanpa memberitahu dulu kepada aparat.

“Sebenarnya tim kami ada di lokasi dan tahu akan ada aksi Duo G memberikan kado kepada DPRD. Meskipun hanya penyampaian aspirasi, tapi kalau ujung-ujungnya seperti itu semestinya Duo G mengantisipasi.”

Saat ditanya apakah aparat akan menindaklanjuti kericuhan yang terjadi di Gedung DPRD, dia mengatakan bahwa kejadian itu sudah dilaporkan ke Mapolres Boyolali. “Nanti tindak lanjut penyelidikan di Polres.”

Advertisement

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kericuhan terjadi di DPRD Boyolali, Senin (23/12/2013). Amuk massa mewarnai penyampaian aspirasi dan kritik Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) terhadap DPRD Boyolali. Pemicunya karena Ketua DPRD Boyolali, Paryanto dikado pakaian dalam wanita!

Pemberi kado pakaian dalam wanita itu yakni Duo G Sri Sujarwanto alias Gombloh dan Sri Wahyudi alias Glendoh.
Massa yang mengaku kader PDIP Perjuangan yang juga hadir dalam penyampaian aspirasi itu menilai kado celana dalam sebagai bentuk penghinaan partai. Paryanto, Ketua DPRD Boyolali juga sebagai Ketua DPC PDIP Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif