News
Senin, 23 Desember 2013 - 12:22 WIB

BUPATI BLOKADE BANDARA : Inilah Kronologi Bupati Ngada Memblokade Bandara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat-pesawat Merpati Nusantara Arlines (JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Aksi Bupati Ngada, NTT, Marianus Sae, memblokade Bandara Turelelo Soa, NTT, gara-gara dia kesal tidak dapat tiket, tengah jadi sorotan. Dia mengklaim saat itu dia hendak berupaya memperjuangkan rakyat Ngada dalam paripurna pengesahan APBD pada Sabtu (21/12/2013).

Berikut kronologi lengkap insiden itu.

Advertisement

Bupati Ngada di Kupang Kesusahan Cari Tiket Pulang
Pada Jumat (20/12/2013), Marianus sedang berada Kupang untuk menghadiri acara penyerahan DIPA oleh Gubernur NTT. Acara diikuti oleh seluruh bupati dan wali kota di provinsi tersebut.

Pada Sabtu (21/12/2013) pagi, Marianus hendak mengikuti paripurna di DPRD Ngada. Dia meminta ajudannya untuk mencarikan tiket penerbangan paling pagi ke Bajawa, ibu kota Ngada. Penerbangan paling pagi adalah penerbangan Merpati. Si ajudan gagal mendapatkan tiket lantaran seluruh kursi Merpati sudah full.

Advertisement

Pada Sabtu (21/12/2013) pagi, Marianus hendak mengikuti paripurna di DPRD Ngada. Dia meminta ajudannya untuk mencarikan tiket penerbangan paling pagi ke Bajawa, ibu kota Ngada. Penerbangan paling pagi adalah penerbangan Merpati. Si ajudan gagal mendapatkan tiket lantaran seluruh kursi Merpati sudah full.

Kirim ‘Ancaman’ Pemblokiran ke Merpati

Karena ajudan gagal mendapatkan tiket, Marianus turun tangan. Dia menelepon sana-sini, termasuk General Manager dan Dirut Merpati untuk mendapatkan tiket satu seat untuknya. Namun upaya itu tetap gagal.

Advertisement

“Merpati kan sudah tahu, mereka terbang 21 Desember. Saya berjuang untuk tiket dari tanggal 20 Desember dari pukul 13.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita, saya sudah kasih tahu pemblokiran itu pas 20 Desember pukul 16.00 WIB,” kata Marianus saat berbincang dengan Detik, Minggu (22/12/2013).

Merpati Tawarkan Tiket, Tapi Tak Diambil
Setelah Marianus mengirimkan SMS mengenai rencana pemblokiran, dia langsung mendapatkan respon dari pihak Merpati. Menurut Marianus, pihak Merpati langsung menawarkan tiket, namun dia tolak.

“Saya SMS pimpinannya, besok [Sabtu 21/12/2013], saya akan menutup bandara untuk Merpati. Saya SMS begitu baru dibalas, bookingan-nya dapat,” ujar Marianus.

Advertisement

Padahal, pada hari Jumat (20/12/2013), Merpati mengatakan penerbangan pagi sudah penuh untuk keberangkatan dari Bandara El Tari Kupang ke bandara di Kabupaten Ngada itu. Lalu jika benar dia harus mengikuti rapat paripurna DPRD di Ngada pada pagi hari, mengapa tidak mengambil tiket tersebut?

Marianus menyatakan dia menolak tiket Merpati itu karena sudah memegang tiket maskapai lain yang berangkat siang hari. “Saya tidak terlalu penting untuk airline itu. Saya sampai minta kepala bandara tolong untuk booking karena ini paripurna DPRD. Saya sudah coba tapi semua bilang penuh. Saya seperti tidak dinilai di mata mereka, padahal saya sudah memohon-mohon,” kata Marianus.

Blokir Bandara Benar-benar Dilakukan
SMS yang dikirimkan Marianus itu ternyata bukan isapan jempol semata. Dia benar-benar membuktikan ucapannya.

Advertisement

Dari Kupang, Marianus menelpon Satpol PP Ngada untuk melakukan pemblokiran terhadap pesawat Merpati yang hendak turun di Bandara Turelelo Soa, Bajawa, Ngada. Regu Satpol PP juga benar-benar melaksanakan perintah itu. Mereka memarkir kendaraan di landasan pacu.

Pesawat Tak Bisa Mendarat, Alihkan Tujuan ke Ende
Sementara itu Merpati yang bertolak dari Kupang pada Sabtu pagi, sudah hampir mendarat di Bandara Turelelo Soa. Namun pilot mendapati adanya pemblokiran di landasan. Pendaratan gagal dilakukan.

Akibatnya, Merpati yang hendak mendarat di Bajawa harus mengubah tujuan ke Ende. “Diputuskan pesawat mendarat di Ende,” ujar Humas Merpati, Fikri, kepada Detik, Minggu (22/12/2013).

Ende berada di sebelah barat Bajawa. Rute yang ditempuh pesawat pun lebih jauh. Jarak Ende dan Bajawa kurang lebih 125 kilometer. Pesawat akhirnya mendarat di Ende. Sebanyak 54 penumpang harus menempuh perjalanan darat dari Ende ke Bajawa, Ngada, dengan menumpang bus yang sudah disediakan Merpati

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif