SOLOPOS.COM - Kegiatan pemilihan ketua RT di Dusun Karangsari, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Minggu (22/12/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Minggu (22/12/2013), di Dusun Karangsari, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari berbeda dari biasanya. Banyak umbul-umbul disepanjang jalan kompleks Rukun Tetangga (RT) 25 Rukun Warga (RW) 11. Sejumlah gambar layaknya calon legislator (Caleg) menempel di sepanjang tepi jalan dan rumah.
Warga RT 25 ternyata tengah menggelar pesta demokrasi pemilihan ketua RT. Proses pemilihan ketua RT memang jarang diadakan. Biasanya kemeriahan pesta demokrasi hanya sampai tingkat desa, terkadang dusun.
Jarang ada warga yang menginginkan jadi ketua RT. Sebab, selain tidak ada bayarannya, ketua RT juga menjadi sasaran warga bila terjadi konflik seperti pembagian bantuan masyarakat miskin atau keperluan administrasi warga yang keliru.
Namun semarak pemilihan ketua RT layaknya Pilkades terjadi di RT 25, Dusun Karangsari, Desa Karangrejek. Ada Tempat Pemungutan Suara (TPS), tiga calon ketua RT “dipajang” di sekitar TPS. Semua panitia mengenakan pakaian adat jawa. Lebih meriah lagi, setiap warga yang mencoblos mendapatkan doorprize yang telah disediakan panitia.
Sekitar tiga jam proses pemilihan ketua RT selesai. Dari tiga calon, Suherman akhirnya terpilihn menjadi ketua RT dengan perolehan suara mencapai 38 suara, dususl Jumakir 31 suara dan Triyono 10 suara. Sementara Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada 84. Lima DPT tidak memilih karena berada di luar kota.
Ketua Panitia Pemilihan Ketua RT Suyatno mengatakan, proses pemilihan ketua RT sengaja dibuat meriah layaknya pilkada atau pilkades untuk memupuk kesadaran berdemokrasi. Kegiatan ini digelar dengan dana sukarela dari warga setempat.