Lifestyle
Kamis, 19 Desember 2013 - 20:15 WIB

TIPS ASUH ANAK: Jangan Biarkan Kakek & Nenek Manjakan Cucu!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga Nusukan, Solo, Yati, 68, bercengkerama dengan cucunya di kediamannya, Selasa (17/12/2013). (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Setiap kakek dan nenek tentu bahagia turut mengasuh cucunya. Namun, keputusan Anda membiarkan orang tua turut mengasuh cucu mereka bukan tanpa risiko. Jika kakek dan nenek kelewat memanjakan cucu mereka, bisa-bisa pola pengasuhan justru berbalik merugikan Anda.

Seorang perempuan asal Nusukan, Solo, Yati, 68, terlihat senang ketika menemani cucunya yang berusia sekitar 4 tahun, Afin, bermain di rumahnya, Selasa (17/12/2013). Yati mengungkapkan di usianya kini, ia sangat bahagia ketika bisa bermain dengan cucunya.

Advertisement

Di antara tujuh cucunya, hanya Afin yang setiap hari ia temui. Pasalnya, Afin dan orang tuanya tinggal serumah dengan Yati. “Anak saya ada yang tinggal di Sumatra, di Jagalan. Jadi cucu yang ketemu setiap hari ya Afin ini,” katanya saat ditemui Koran O di kediamannya, Selasa.

Sebagai nenek, ungkapnya, ia mengaku hampir selalu menuruti keinginan Afin asalkan ia bisa memenuhinya. Hal itu sebagai wujud kasih sayangnya yang tiada terhingga. “Sama cucu ya sayang banget. Sama seperti anak sendiri,” ujarnya.

Selama ini, kata Yati, Afin lebih sering minta jajan. Karena kebetulan Yati juga menjual aneka jajan di rumahnya, permintaan Afin sering dituruti. Khusus jajanan yang banyak mengandung penyedap rasa, tidak dituruti. “Ibunya sudah pesan kalau minta itu [jajan dengan penyedap rasa] jangan dituruti, jadi saya larang daripada saya disalahkan ibunya,” jelasnya.

Advertisement

Seorang ibu rumah tangga asal Cemani, Sukoharjo, Alvika, 27, mengungkapkan ibu kandungnya selama ini sangat memanjakan cucunya, Fadli, 3. Apapun yang diinginkan Fadli, selalu dituruti oleh neneknya. Fadli adalah cucu pertama orang tua Alvika. “Kebetulan saya anak satu-satunya karena kakak saya meninggal dunia. Jadi mama sayang banget sama Fadli,” ungkapnya.

Tak jarang, katanya, keinginan Fadli sebenarnya bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini ditanamkan Alvika dan suaminya kepada Fadli. Namun oleh neneknya, keinginan Fadli itu dituruti. Ia mencontohkan, selama ini Alvika membiasakan Fadli untuk makan sambil duduk. Ketika di rumah neneknya, Kadang Fadli minta makan sambil jalan-jalan. “Sama omanya [neneknya] keinginan itu dituruti asalkan makanan masuk,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Alvika, ia sudah berusaha memberi tahu ibunya agar tidak memanjakan Fadli. Tapi rasa cinta ibunya kepada Fadli yang demikian besar, menjadikan ibunya seolah mengabaikan pesan Alvika. Namun ia bersyukur sikap ibunya yang suka memanjakan Fadli tidak berpengaruh besar terhadap perkembangan Fadli. Pasalnya ketika sudah tidak di rumah neneknya, Alvika berusaha mengingatkan Fadli kembali tentang hal-hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. “Sampai rumah saya netralkan lagi,” ujarnya.

Advertisement

Seorang pria asal Pajang, Solo, Sofyan, 38, mengungkapkan selama ini orang tuanya tidak pernah memanjakan ketiga cucunya. Pasalnya sejak awal, Sofyan sudah mengomunikasikan apa-apa yang boleh dilakukan anaknya dan apa yang tidak boleh dilakukan anaknya, kepada orang tuanya. “Orang tua saya juga lebih tahu yang terbaik untuk cucunya,” jelasnya.

Jarak rumah Sofyan dan orang tuanya yang harus ditempuh dengan perjalanan sekitar satu jam, terangnya, juga menjadikan interaksi antara cucu dan kakek neneknya relatif jarang. “Kita seringnya bertemu sebulan sekali,” katanya.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif