News
Senin, 16 Desember 2013 - 16:05 WIB

Data Hutan Bakal Diintegrasikan Lewat Teknologi Citra Satelit

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN-Kawasan hutan Indonesia berperan penting  untuk menjaga persediaan air dan pengembangan energi. Untuk menjaga kelestarian hutan, pemerintah akan melakukan pengintegrasian data kehutanan berbasis pada teknologi citra satelit.

Menurut Direktur Jenderal Planologi Kementrian Kehutanan RI Bambang Soepijanto, pengintegrasian data kehutanan dilakukan dengan One Map Policy (OMP).

Advertisement

Data hutan akan diintegrasikan melalui teknologi citra satelit dengan resolusi tinggi. Selain untuk memonitor kawasan hutan, hal itu dilakukan untuk menjaga kawasan hutan agar tidak beralih fungsi.

“Kehutanan Indonesia tidak hanya menghasilkan kayu, namun juga mampu menyediakan lahan untuk pertanian, sumber pangan, air dan energy demi kedaulatan dan kemandirian bangsa. Kami akan lakukan dengan tetap memerhatikan keseimbangan aspek ekologi, ekonomi dan social budaya,” ujarnya saat menghadiri Dies Natalis ke 55 UPN Veteran Jogja, Senin (17/12/2013).

Bambang menjelaskan, dengan modal penguasaan lahan hutan kurang lebih 130 juta hektare atau hampir 70% daratan Indonesia, ke depan peranan hutan akan ditingkatkan.

Advertisement

Hutan akan menjadi penopang demi mewujudkan tersedianya elemen-elemen dasar seperti kecukupan pangan, ketersediaan energi dan air yang dinilai lebih penting dan strategis.

“Segala upaya yang akan kami lakukan juga sangat bergantung oleh dukungan kementerian lainnya. Kami akan meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan Kementrian Pertanian, ESDM dan PU. Ini penting demi pengharmonisasian peraturan perundang-undangan serta sinkrinosasi pelaksanaan kegiatan di lapangan,” ujarnya.

Hingga kini, luas hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) mencapai 18 hektar atau 9,53% dari total luas kawasan hutan di Indonesia. Keberadaan HPK tersebut dinilai berperan penting untuk mendukung surplus beras sebesar 10 juta ton pada 2014 mendatang.

Advertisement

“Saat ini, Kementrian Kehutanan mencadangkan 307.000 hektare lahan di wilayah Kalimantan. Adapun yang berpotensi untuk pengembangan tanaman pangan seluas 123.000 hektare,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif