Jogja
Minggu, 15 Desember 2013 - 15:10 WIB

Warga Pesisir Keluhkan Sulitnya Elpiji

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bongkar muat elpiji 12 kg (JIBI/Bisnis/Dok)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Warga pesisir mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji untuk ukuran 12 kg dan tiga kilogram.

Salah satu pedagang di Pantai Kukup, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul  Mujiono menuturkan sudah dua hari ini ia kesulitan mendapatkan gas elpiji yang berukuran 12 kg. Bahkan ia pun harus mencari elpiji hingga ke Kecamatan Playen.

Advertisement

“Saya sampai cari hingga ke Trowono, Paliyan tapi tetap tidak dapat. Setelah muter-muter akhirnya dapat di Playen. Itupun dengan harga Rp86.000. Biasanya saya beli dengan harga Rp80.000,” papar dia kepada harianjogja.com, Minggu (15/12/2013).

Biasanya Mujianto bisa dengan mudah mendapatkan elpiji 12 kg di Desa Kemadang maupun di dekat Pantai Kukup. Ia juga tidak tahu persis penyebab kelangkaan tersebut. “Kata pedagangnya sih karena ada kenaikan harga di tingkat pengepul sehingga pedagang tidak berani ambil,” imbuh dia.

Pedagang  lain Wastini menuturkan rekan-rekan pedagang lain memilih beralih menggunakan elpiji tiga kilogram lantaran lebih mudah didapat dibadingkan 12 kg. Meski begitu Wastini tetap memilih memakai 12 kg.

Advertisement

“Regulatorya kan berbeda. Saya takut kalau harus ganti. Pokoknya ya pakai 12 kg meskipun harus muter-muter,” tutur dia.

Salah satu pengelola pangkalan elpiji di Desa Kemadang Winarto mengaku sudah dua bulan kesulitan mendapatkan kiriman elpiji. Biasanya ia mendapatkan kiriman tiga kali sepekan kini hanya dua kali sepekan.

“Biasanya 200-an tabung elpiji tiga kilogram lebih kini tinggal 180-an tabung. Jadi kurang karena banyak yang mencari. Ukuran 12 kg juga susah dicari. Saya punya sekitar 20 tabung,” imbuh dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif