Jogja
Minggu, 15 Desember 2013 - 16:50 WIB

SAR Baron Siaga

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sungai di dekat Pantai Baron makin lebar dan dalam, Minggu (15/12/2013). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Anggota Search And Rescue (SAR) Pantai Baron siaga penuh seusai kawasan tersebut terkena banjir lantaran sungai bertambah dalam.

Koordintor SAR Wilayah II Baron Marjono menuturkan, saat ini kedalaman sungai menjadi tiga hingga empat meter. Lokasi paling berbahaya yakni di sekitar watu cangak yang kedalamannya mencapai empat meter.

Advertisement

“Setiap hari libur statusnya siaga satu. Semua personel siaga di air. Di Baron kami mengerahkan 18 personel. Hanya satu orang yang siaga di Posko SAR,” papar dia kepada harianjogja.com, Minggu (15/12/2013).

Marjono menambahkan, beberapa anggota SAR bersiaga menjadi pagar betis di tepian sungai lantaraan arusnya yang deras. Banjir yang terjadi beberapa hari lalu lebih besar dari banjir seperti biasanya. Ia juga mengimbau wisatawan untuk tidak nekad berenang.

“Arus sungai sangat deras. Sangat berbahaya. Kami juga memasang rambu-rambu tapi wisatawan tetap nekad. Setiap Wonosari hujan pasti Baron banjir tapi dulu tidak pernah sebesar ini, imbuh dia.

Advertisement

Banjir yang melanda sungai di Pantai Baron menggerus pasir sehingga aliran sungai menjadi lebih lebar dan dalam. Solusi sementara yakni  dengan bersiaga penuh di dekat sungai dan laut. Pantai Baron memerlukan perlakuan khusus lantaran ada pertemuan antara arus sungai dan laut. Ditambah lagi dengan tergerusnya pasir yang selama ini membuat sungai dangkal.

“Kami juga menyiagakan kapal SAR agar cepat memberikan pertolongan misal ada kecelakaan. Kami tidak bisa memasang ban pelampung dan tali tampar karena bisa mengganggu keluar-masuk kapal nelayan. Solusinya ya bersiaga penuh,” kata dia seraya menambahka siaga penuh akan terus dilakukan apalagi sudah mendekati libur Natal dan tahun baru.

Salah satu nelayan Pantai Baron Kasno mengaku tidak terganggu. Kapalnya masih bisa leluasa kelaur masuk. Namun ia mengaku kedalaman sungai bertambah dan berbahaya bagi pengunjung.

Advertisement

Hal itu diamini Narto. Menurut dia di lokasi watu cangak ada pusaran air yang sudah sering menelan korban. “Paling berbahaya itu di sekitar watu cangak, yang ada gambar tengkoraknya. Di situ biasanya ada pusaran air,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif