Soloraya
Minggu, 15 Desember 2013 - 11:25 WIB

Jadi Kota Potensial MICE, Solo Kalahkan Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Solo mengalahkan Semarang dalam penilaian kota meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beberapa waktu lalu.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, mengatakan Solo menduduki urutan ke delapan setelah Bali, Jakarta, Surabaya, Jogja, Makasar, Bandung, dan Medan. Oleh karena itu, Solo masuk dalam kategori kota potensial MICE. Dia mengungkapkan kekuatan Solo terletak pada meeting dan incentive.

Advertisement

Kriteria yang dinilai dalam penentuan kota MICE, antara lain aksesibilitas, dukungan stakeholder, tempat-tempat menarik, fasilitas akomodasi, fasilitas meeting, fasilitas pameran, citra destinasi, keadaan lingkungan dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM). Daryono mengatakan dari sembilan kriteria tersebut kemudian diturunkan menjadi 65 indikator penilaian.

Daryono mengatakan saat ini pihaknya ingin memperkuat dua bidang tersebut. Pasalnya, kalau harus mengejar untuk convention dan exhibition cukup sulit. “Ternyata incentive harus mengandung tiga unsur, yakni memorable, motivasi, dan kegiatan sosial,” ungkap Daryono saat ditemui di sela acara Morning Tea Asita Solo di Gedung Bakorwil II Jateng, Sabtu (14/12/2013).

Oleh karena itu, dia mengatakan perlu adanya inisiasi atau kerja sama antarwilayah di Soloraya untuk mengembangkan potensi yang ada. Daryono mengatakan bentuk nyata dari inisiasi tersebut adalah join promotion. Tapi sebelum dilakukan inisiasi, dia menuturkan akan melakukan pemetaan ulang mengenai potensi yang ada di Soloraya.

Advertisement

Pemetaan potensi tersebut untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan Soloraya. Setelah itu baru dirumuskan strategi pemasarannya. Dia mengatakan strategi promosi kedepannya dilakukan secara terintegrasi.

Menurut Daryono, tren MICE saat ini sudah bergeser, bukan lagi persaingan antarperusahaan, tapi persaingan antardestinasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perkembangan supaya semakin banyak wisatawan yang datang.

Daryono mengaku fokus mengembangkan MICE karena saat ini pun traffic terbesar di hotel adalah wisatawan MICE. Potensi wisatawan MICE sangat besar karena tidak terpengaruh dengan fluktuasi kunjungan wisatawan biasa. Selain itu, wisatawan MICE masuk dalam quality tourism. Hal ini karena wisatawan MICE biasanya memiliki dana besar, tinggal lama, dan spend money mencapai tujuh kali lipat dari wisatawan biasa.

Advertisement

Oleh karena itu, Daryono berharap, inisiasi kerja sama wilayah di Soloraya didukung oleh seluruh stakeholder di Soloraya dan juga pemerintah Provinsi Jateng. Hal ini karena Soloraya merupakan salah satu pintu masuk wisatawan di Jateng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif