Jogja
Sabtu, 14 Desember 2013 - 18:23 WIB

Sultan Sebut Kualitas Sumber Daya Manusia Tentukan Keunggulan Bangsa

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengkubuwono X (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianojogja.com, JOGJA-Kualitas sumber daya manusia memiliki posisi sangat penting untuk menentukan keunggulan suatu bangsa, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Investasi modal manusia menjadi prioritas dan kunci sukses terhadap kemajuan dan keunggulan sebuah bangsa,” katanya dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Budi S Wignyosukarto di Jogja, Sabtu (14/12/2013).

Advertisement

Pada seminar Ipteks untuk Peningkatan Kualitas SDM, Kemandirian Ekonomi dan Industri Indonesia, ia mengatakan percepatan ekonomi diikuti inovasi teknologi tidak akan terwujud jika manusianya tidak memiliki kecerdasan.

“Faktor manusia menjadi sumber kunci sukses yang sulit ditiru. Hal itu harus disertai integritas dan kompetensi manusia sebagai pelakunya,” kata Gubernur DIY ini.

Menurut dia, keunggulan sumber daya manusia (SDM) tersebut harus disertai dengan integritas dan kompetensi manusia sebagai pelaku. Untuk itu diperlukan reformasi budaya secara total terhadap cara pandang mencapai kesejahteraan ekonomi bangsa.

Advertisement

“Pelibatan dunia akademik [kampus], dunia usaha, pemerintah, perbankan, dan konsultan pendamping perlu dilakukan. Anggota Kagama memiliki peran signifikan di dalamnya,” katanya.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno mengatakan kedaulatan ekonomi sama pentingnya dengan kedaulatan militer. Kesadaran itu harus dibangun jika Indonesia ingin memenangkan kompetisi global.

“Kuncinya adalah SDM yang berkualitas disertai pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, Indonesia sebagai negara yang akan maju dan besar menjadi kekhawatiran tersendiri bagi negara-negara maju lainnya. Kebangkitan negara di kawasan selatan telah mendapatkan perhatian serius dari negara-negara di kawasan utara.

“Kita hidup di era kompetisi dan harus menang. Jangan sampai terjebak mengikuti ‘tangga’ negara maju yang sudah jatuh,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif