Jogja
Jumat, 13 Desember 2013 - 07:35 WIB

Sekolah Terima Danais, Disdikpora Tidak Tahu

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gunungkidul menerima Dana Keistimewaan (Danais), bahkan di antaranya sudah dicairkan. Namun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul justru tidak tahu menahu.

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Wonosari, Sankin mengaku Danais untuk sekolahnya sudah cair Rp280 juta. Danais tersebut rencananya akan digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah. Namun Sankin menegaskan Danais dicairkan melalui Disdikpora. “Dananya tidak langsung ke sekolah tapi di Disdikpora,” kata dia saat dihubungi, Kamis (12/12/2013).

Advertisement

Disinggung waktu penggunaan Danais yang tinggal sebentar karena harus habis sampai akhir tahun, Sankin menyatakan, kegiatan sekolah sudah berlangsung sejak Oktober lalu. sambil menunggu Danais cair pihaknya menggunakan dana pinjaman dalam setiap kegiatan sekolah. Dia memastikan bisa mempertanggungjawabkan dana sebanyak itu.

“Kami sistemnya tidak melakukan pengadaan karena waktunya mepet, tapi menggunakan [Danais] untuk kegiatan sekolah yang berkaitan dengan kultur budaya,” ucap dia.

Sankin mengetahui, selain sekolahnya, beberapa sekolah lain juga sudah mencairkan Danais. Selain SMK Negeri 2, SMK lainnya yang tersebar di Gunungkidul juga mendapatkan Danais yang besarannya ada yang Rp20 juta-Rp30 juta.

Advertisement

Pengawas SMK Negeri se-Gunungkidul Purwoko mengakui hampir semua SMK Negeri mendapat jatah Danais. Namun dia belum mengetahui sekolah mana saja yang sudah cair. “Seminggu lalu saya pantau belum pada cair, tidak tahu kalau sekarang,” kata dia.

Dihubungi terpisah Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Sugiyanto saat dimintai konfirmasi belum mengatahui pencairan Danais. Demikian pula Kepala Bidang Sekolah Menengah Disdikpora Bahron Rasyid juga tidak mengetahui. Bahkan Bahron tidak tahu sekolah mana saja yang mendapat jatah danais.

“[Danais] itu kewenangan Provinsi. Dari Provinsi langsung ke sekolah-sekolah, tidak melalui kami,” ucap Bahron.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif