Soloraya
Jumat, 13 Desember 2013 - 04:10 WIB

PEMANFAATAN ASET : Kontrak Habis, Pengelolaan THR Sriwedari dan Pasar Singosaren Bakal Dilelang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - THR Sriwedari (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Kontrak tiga gedung milik pemerintah kota (pemkot) bakal habis pada tahun depan. Ketiga gedung aset pemkot itu terdiri atas gedung Grha Wisata Niaga, Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari dan Pasar Singosaren. DPRD menghendaki pengelolaan tiga aset pemkot itu kembali diserahkan kepada pihak ketiga.

Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, saat ditemui solopos.com, Kamis (12/12/2013). Dia berharap aset-aset tersebut dikelola lebih profesional oleh pihak ketiga.

Advertisement

“Untuk Pasar Singosaren, akan lebih baik bila tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan pasar itu diserahkan kepada rekanan sehingga akan menggairahkan pedagangan di sana. Kemudian untuk gedung Grha Wisata Niaga bisa difungsikan untuk tempat pameran atau ekspo. Sementara THR Sriwedari tetap dipertahankan dan bisa diserahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga dengan desain yang berbeda. Posisi pengeras suaranya bisa dihadapkan ke utara, sehingga tidak menganggu keberadaan dan aktivitas di gedung wayang orang,” tegasnya.

Supriyanto menilai bila Pasar Singosaren diserahkan ke Dinas Pengelola Pasar (DPP) justru akan membebani APBD karena banyak dana yang terserap untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana. Menurut dia, yang paling tepat pasar modern itu dikontrakkan kembali, tetapi dengan jangan waktu menengah, sekitar 10 tahun.

Supriyanto berpendapat para kontraktor akan antusias dengan rencana perpanjangan kontrak itu. Selama ini, pendapatan dari sektor sewa ini cukup besar. Supriyanto mengungkapkan nilai kontraknya bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Sayangnya, dia lupa dengan nilai kontrak sebelumnya, sehingga belum bisa dibandingkan.

Advertisement

Sementara, Kepala DPP Solo, Subagyo, sudah memasang pengumuman tentang penyewaan Pasar Singosaren di salah satu media cetak mulai Kamis kemarin. Subagyo menawarkan penyewaan pasar tersebut selama lima tahun dengan angka sewa yang kompetitif.

“Saya sudah pasang pengumumannya. Ya, nanti ditunggu hasil negosiasinya bagaimana. Berapa yang menawar. Tentunya yang diambil adalah rekanan yang menawar harga tinggi dan benar-benar bisa mengelola pasar itu dengan baik,” tandasnya.

Pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi Pasar Singosaren untuk pemkot Solo cukup besar. Subagyo menyebut PAD dari sektor parkir di pasar itu rata-rata bisa mencapai Rp2,5 miliar per tahun. Untuk fasilitas lainnya, DPP membangun dua eskalator di pasar itu. “Dua eskalator yang kami bangun pada tahun ini. Tinggal satu yang kemungkinan bisa selesai malam ini [kemarin]. Doanya saja, mudah-mudahan selesai tepat waktu,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif