Jogja
Jumat, 13 Desember 2013 - 07:55 WIB

Karyawan Pabrik Dapat Fasilitas Periksa VCT

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

harianjogja.com, BANTUL–Sebanyak 100 karyawan PT Madu Baru atau pabrik gula Madukismo di Kecamatan Kasihan, Bantul mendapatkan fasilitas rujukan layanan gratis melakukan pemeriksaan voluntary counseling testing atau (VCT) dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bantul.

Aktivis KPA Bantul Endah Wahyu Ratnaningsih mengatakan layanan VCT gratis diharapkan bisa dimanfaatkan pekerja perusahaan yang memang menjadi sektor paling rawan terindap HIV dan AIDS yang jumlahnya terus meningkat.

Advertisement

“Layanan ini gratis tidak dipungut biaya, cukup hanya bayar retribusi saya Rp 5.500 per orang, Kami kami harapkan fasilitas pemeriksaan VCT ini terserap secara maksimal untuk kalangan pekerja,” kata Endah di sela-sela menggelar kegiatan sosialisasi HIV-AIDS di kalangan pekerja perusahaan Madu Baru, Kamis (12/12/2013).

Secara teknis fasilitas VCT gratis bisa digunakan di RSUD dan Puskesmas Kretek untuk memastikan dirinya terindap HIV-AIDS atau tidak. Diakui Endah, penyebaran HIV dan AIDS kini mengalami tren penularan paling rentan di kalangan pekerja perusahaan atau buruh industri. Langkah sosialisasi dan pemberian layanan VCT gratis akan terus diberikan kepada karyawan perusahaan lain berada di Bantul.

Sosialisasi yang merupakan rangkaian kegiatan dalam peringatan hari HIV/AIDS sedunia 2013 di kalangan pekerja pabrik gula di Bantul kemarin diikuti 100 karyawan di kompleks perusahaan juga diikuti kepala bagian personalia dan umum PT  Madu Baru Retno Isharsriyani.
Kegiatan juga menampilkan berbagai narasumber seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Bantul Srining Wismi serta dari LSM Vesta Fahmi Sohibun Nurul Huda. Peserta sosialisasi HIV/AIDS di PT Madu Baru diprioritaskan pada laki-laki menyusul pola penularan HIV/AIDS di Bantul cenderung karena persoalan berganti-ganti pasangan. Hanya, informasi tersebut juga disebarkan kepada karyawati yang sebagian merupakan ibu muda. Para pekerja yang selama ini minim akses informasi tentang HIV/AIDS dikenalkan dari awal virus yang sampai kini belum ada obatnya serta cara-cara penularan.

Advertisement

Di Bantul, jumlah orang dengan HIV/AIDS (Odha) sudah cukup memprihatinkan. Sampai 2013 ini terdeteksi jumlah pengindap HIV-AID di Bantul 438 orang dengan perincian HIV sebanyak 189 dan positif AIDS 249. “Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya tercatat 177 HIV dan 223 AIDS,” katanya.

Wahyu salah satu karyawan PT Madu Baru mengaku selama ini mengenal HIV/AIDS hanya dari sumber yang tidak jelas. Informasi penting kalangan pekerja ini dibutuhkan agar keluarga karyawan juga dapat mengenal bahaya dari HIV/AIDS.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif