Teknologi
Jumat, 13 Desember 2013 - 04:50 WIB

Ahli Biologi Bantah Manusia Makhuk Tercerdas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hylobates syndactylus alias Siamang (bbc.com/news)

Solopos.com, ADELAIDE — Selama ini kita sering berpikir bahwa manusia lebih pintar daripada makhluk apapun di muka Bumi. Tapi kini, hal itu dipatahkan oleh beberapa ahli biologi Australia yang mengungkapkan bahwa hewan bisa jadi memiliki kemampuan intelektual yang lebih tinggi daripada manusia.

Seperti dikutip Daily Mail, Kamis (12/12/2013), para ahli biologi Australia itu menyatakan dari penelitian yang mereka lakukan terungkap bahwa kemampuan otak hewan tertentu dalam beberapa kasus memiliki keunggulan dibandingkan kemampuan otak manusia. Tetapi, imbuh mereka, kemampuan hewan-hewan itu selama ini hanya dipandang sebelah mata oleh manusia.

Advertisement

Sebagai contoh, para peneliti biologi asal Australia memaparkan kemampuan siamang—kera besar berbulu hitam bertangan panjang dan tidak berekor—yang mampu membuat variasi suara dengan arti yang berbeda-beda. Siamang yang mampu menghasilkan 20 suara berbeda dan makna yang berbeda pula, suara tersebut memungkinkan mereka untuk berkomunikasi melalui kanopi hutan tropis.

Phascolarctos cinereus alias Koala (carinbondar.com)

Sementara itu, koala—binatang khas Australia—dapat menandai lingkungan habitatnya. Manusia bahkan tak bisa melakukan hal sama dengan kemampuan hewan tersebut.

Advertisement

“Selama ribuan tahun, semua jenis otoritas dari berbagai agama telah mengulangi pernyataan memuakkan. Mereka selalu menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling cerdas. Namun, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa beberapa hewan terbukti memiliki kemampuan kognitif yang lebih unggul daripada manusia,” ujar Arthur Saniotis, doktor dari University of Adelaide School of Medical Sciences, Australia.

Maciej Henneberg, seorang profesor antropologi dan komparatif anatomi dari salah satu universitas Australia juga percaya bahwa hewan memiliki kemampuan yang berbeda namun kerap disalahpahami oleh manusia. “Hewan mungkin tidak memahami kita dan kita juga tidak memahami bahasa hewan, tapi bukan berarti kecerdasan manusia melebihi hewan. Hewan hanyalah berbeda jenis dengan manusia,” tuturnya.

Para ilmuwan itu juga mengingatkan, manusia sering kali menganggap bahwa emosi hanya milik manusia. Manusia sering kali larut dalam kesedihan ketika sedang berduka atau kesepian, padahal situasi kejiwaan semacam itu juga dialami oleh hewan primata. Kera atau monyet-monyet besar juga mengalami kesedihan serupa jika ditinggal mati oleh anak maupun keluarga mereka.

Advertisement

Intinya, para ahli biologi Australia itu meyakini hewan memiliki berbagai jenis kecerdasan, seperti kecerdasan sosial dan kinestetik yang seringkali diremehkan oleh manusia. Padahal mestinya, manusia mestinya tak perlu kelewat sombong semacam itu.

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif