Solopos.com, MOSKOW — Umumnya, pembunuh tak akan terang-terangan menunjukkan aksi mereka. Maklum, hukuman penjara hingga hukuman mati bisa jadi ganjaran jika tindak pidana itu terungkap. Namun, sindikat pembunuh bayaran di Rusia secara terbuka memasang iklan di internet.
Sindikat ini seakan menantang pemerintah yang telah mengeluarkan larangan melakukan promosi di media internet. Dailymail, Selasa (10/12/2013), mengungkapkan betapa pemerintah Rusia dibuat bingung oleh kemunculan iklan pembunuh bayaran yang diunggah oleh sindikat kejahatan itu.
Kementrian Dalam Negeri Rusia melalui Vladimir Konovalov mengatakan beberapa waktu lalu situs itu telah diblokir. Sayangnya situs ini telah diretas dan dapat diakses secara luas. Padahal, situs ini sangat meresahkan banyak pihak di Rusia.
Kementrian Dalam Negeri Rusia melalui Vladimir Konovalov mengatakan beberapa waktu lalu situs itu telah diblokir. Sayangnya situs ini telah diretas dan dapat diakses secara luas. Padahal, situs ini sangat meresahkan banyak pihak di Rusia.
Para politikus mengaku banyak mendapat teror dari rivalnya yang mengancam akan menggunakan jasa “penjagal bayaran” Rusia itu. Maklum saja, situs itu memuat penawaran jasa pembunuhan dan penganiayaan. Mereka mengaku bisa mematahkan tulang setiap orang yang Anda benci.
“Cocok sekali bagi istri yang ingin membalas dendam kecurangan suaminya,” demikian promosi tertulis yang dimuat dalam situs itu.
Pembunuh bayaran bakal bekerja rapi termasuk membuang korban di sebuah lokasi terpencil. Jika korban berada di tengah keramaian, mereka berjanji akan menggiringnya ke tempat sepi dan dieksekusi di sana.
Situs juga menjelaskan tentang tata cara penganiayaan yang dilakukan seperti mengikat, memborgol, menyekap, dan berbagai cara lain. Pembunuh bayaran yang dilibatkan dalam aksi itu diklaim sebagai mantan tentara, mantan atlet, dan anggota gangstes.
Biaya pun sudah tercantum lengkap dalam laman Internet tersebut. Misalnya, serangan yang membuat korban terguncang mentalnya dibanderol dengan harga Rp12 juta. Serangan lebih serius dengan gigi patah dan memar berbiaya Rp18 juta, sementara serangan hingga patah tulang biayanya sekitar Rp36,1 juta.
Mereka juga menawarkan jasa perlindungan bagi bisnis hitam seperti pelacuran dan sebagainya. Situs ini hadir lantaran meningkatnya kasus balas dendam di Rusia. Polisi saban tahun menahan lelaki dan perempuan yang ikut terlibat dalam pembunuhan kerabat atau mitra bisnis mereka.