Soloraya
Kamis, 12 Desember 2013 - 15:37 WIB

DERITA ANAK BURUH : Sesungging Senyum & Lambaian Tangan Terakhir Anisa

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah bocah penderita kanker mata asal Dukuh Manggaran, Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo, Anisa Eka Saputri, 19 bulan, dibopong pamannya, Sigit, menuju peristirahatan terakhir, Kamis (12/12/2013) siang. (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Bocah berumur 19 bulan penderita kanker mata (retinoblastoma) asal Dukuh Manggaran RT 001/RW 006 Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo, Anisa Eka Saputri, akhirnya meninggal dunia, Kamis (12/12/2013).

Putri pertama pasangan Agus Saputra, 29, dan Anindya Setya Devita, tersebut menghembuskan nafas terakhir di Ruang ICCU RS dr Oen Solo Baru (Soba) sekitar pukul 00.30 WIB.
Jenazah Anisa dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) dukuh setempat pukul 11.00 WIB. Mendung hitam menggantung di langit selama prosesi pemakaman jenasah Anisa.

Advertisement

Ratusan pelayat tampak memenuhi rumah duka. Saat ditemui wartawan seusai pemakaman, Agus menuturkan, anak kesayangannya dipanggil Tuhan sekitar pukul 00.30 WIB.

Beberapa jam sebelumnya, Rabu (11/12) sekitar pukul 14.00 WIB, kondisi Anisa kembali turun. Tubuh bocah mungil itu mengalami kejang-kejang sehingga dilarikan ke ruang ICCU.

Opsi langkah medis transfusi darah terkendala tidak tersedianya darah merah dan darah putih. Darah yang dibutuhkan Anisa baru tersedia Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Advertisement

Proses transfusi darah dilakukan dua tahap. Transfusi darah dilakukan untuk darah putih terlebih dulu. Menurut Agus, proses transfusi darah pertama tersebut berjalan lancar. Bahkan Anisa sempat berkomunikasi dengan Agus saat itu. Bahkan bocah mungil tersebut bisa memanggil Agus lalu mengajak bersalaman sembari menyunggingkan senyum.

Saat itu Agus bermaksud mendudukkan posisi Anisa di ranjang perawatan. Namun rencana Agus tidak dibolehkan oleh petugas medis lantaran bisa membuat Anisa muntah darah.
Beberapa saat kemudian, Agus keluar Ruang ICCU dan memanggil istrinya untuk menemui Anisa. Selama Anindya menemani Anisa, Agus ganti berjaga di luar Ruang ICCU.

Hingga akhirnya pukul 00.30 WIB dokter menyatakan Anisa sudah menghembuskan nafas terakhir. Sebelum meninggal, pukul 12.00 WIB Anisa juga mengajak ibundanya bersalaman.
“Kata istri saya, Anisa juga mengajaknya bersalaman. Wajahnya tenang, tidak seperti sedang sakit. Sesaat sebelum meninggal, dia [Anisa} sempat melambaikan tangan kepada istri saya,” tutur Agus tabah.

Advertisement

Dia mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Anisa. Mengenai biaya pengobatan di RS dr. Oen Soba, menurut Agus belum dibayar. “Semoga Anisa menjadi bidadari surga. Kami sudah iklas. Soal biaya berobat belum dibayar semua,” imbuhnya.

Sedangkan paman Agus, Sunarwan, mengatakan, pihak keluarga meninggalkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai jaminan pembayaran biaya pengobatan di RS dr Oen Solo Baru. “Saat tadi malam [kemarin] saya ke kasir, sudah tutup. Sehingga KTP Agus ditinggal dulu,”ujarnya.

Terpisah, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menginsruksikan Dinas Kesehatan Sukoharjo segera mengurus biaya pengobatan Anisa selama ini.

Bupati menyatakan komitmennya membantu biaya pengobatan Anisa. “Saya sudah minta Pak Guntur [Kepala Dinas Kesehatan] supaya menutup biaya menggunakan Jamkesda Sukoharjo,” akunya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif