SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Harianjogja.com, BANTUL–Ada yang unik dari materi sosialisasi yang disampaikan calon Kepala desa (cakades) Wonokromo Kecamatan Plaret, Bantul, Edy Pudjono dalam ajang Pilkades serentak 20 desa di Kabupaten Bantul, 15 Desember 2013 nanti. Pensiunan PNS Balai Besar Veteriner Wates yang tinggal di Dusun Demangan, Wonokromo ini bercita-cita lebih memoncerkan ikon Desa Wonokromo sebagai desa pusat sate, selain julukan lain yang sudah melekat Wonokromo desanya santri.
“Saya ingin Wonokromo lebih maju dan berkembang karena desa menjadi pusat sate dan santri. Konsep dua hal sate dan santri ini harus menjadi dasar memajukan Wonokromo yang lebih pesat,” katanya ditemui harianjogja.com, akhir pekan lalu.
Edy mengatakan, Wonokromo yang lebih dikenal sebagai sentra kuliner sate kambing juga desa para santri cukup bisa diandalkan untuk maju dan tidak dimiliki desa lain di Bantul.
Seperti diungkapkan Sekretaris Desa Riyanto, Pilkades Wonokromo akan diikuti tiga calon terdiri dari calon incumbent bernama Guswanto dari Dusun Wonokromo II, Edy Pudjono dari Dusun Demangan dan Mahrus Hanafi Dusun Wonokromo I. Ketiganya akan memperebutkan suara sekitar 9.800 yang tersebar di 12 dusun.
Riyanto mengatakan banyak sektor di Wonokromo yang perlu menjadi perhatian ketiga calon seperti optimalisasi pendapatan desa yang dinilai kurang optimal. Selama ini pendapatan asli desa (PADes) per tahun hanya kisaran Rp100 juta.
Desa yang identik dengan pasar Klitikan ini masih memiliki lahan kas desa yang cukup strategis untuk dibangun ruang usaha untuk mendongkrak pendapatan desa sekaligus memberikan kemudahan bagi pedagang dan pelaku usaha ekonomi kecil dan dan menengah. “Kami harap ketiga calon bisa menajamkan visi misi agar masyarakat lebih mudah memahami,” katanya.