Soloraya
Rabu, 11 Desember 2013 - 07:50 WIB

KELANGKAAN ELPIJI SOLORAYA : Pemkab Boyolali Tak Bisa Tambah Kuota

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tabung Elpiji 3 Kg (JIBI/Dok)

Tabung Elpiji 3 Kg (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mengaku tak bisa lagi mengajukan tambahan kuota kepada PT Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) di wilayah itu.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Boyolali, Sri Wahyuni, kepada wartawan, Selasa (10/12).

Sebagai informasi, kuota gas elpiji 3 kg di Kabupaten Boyolali 2013 sebanyak 6.750.000 tabung. Penambahan kuota sudah dilakukan Pemkab menjelang Lebaran lalu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat akan gas elpiji 3 kg selama Lebaran tersebut.

Saat ini harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg dari agen ke pangkalan Rp12.750. Namun diakui hingga beberapa pekan terakhir ini di tingkat konsumen harganya melambung menjadi Rp15.000, bahkan sulit untuk mendapatkan barang bersubsidi tersebut.

Advertisement

Sri Wahyuni tidak menampik kemungkinan penyebab melambungnya harga dan sulitnya memperoleh barang bersubsidi tersebut antara lain karena penggunaan gas elpiji oleh masyarakat di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.  Dicontohkan dia, pengecer gas elpiji di wilayah Kecamatan Selo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang, dimungkinkan gas tersebut bisa dibeli warga Kabupaten Magelang.

Sementara pengecer di wilayah Kecamatan Sawit yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten, dimungkinkan gas elpiji dibeli warga Klaten karena gas elpiji itu merupakan barang subsidi terbuka “Berbeda dengan pupuk bersubsidi yang pengawasannya harus ketat,” tegasnya.

Meskipun demikian, Sri Wahyuni menyatakan Pemkab akan melakukan pengawasan di lapangan sehingga kebutuhan gas elpiji di masyarakat bisa terpenuhi secara optimal.

Advertisement

Sementara itu, warga Kecamatan Andong, Sarwan, menginformasikan melambungnya harga jual gas elpiji terjadi di wilayahnya. “Saat ini gas elpiji 3 kg di Kecamatan Andong sudah mencapai Rp19.000. Barangnya juga sulit diperoleh. Mohon agar pemerintah memberikan perhatian agar masyarakat tidak kesulitan untuk kebutuhan tersebut,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif