News
Rabu, 11 Desember 2013 - 11:17 WIB

Akhirnya, Bahasa Inggris Benar-Benar Tak Lagi Wajib Bagi Siswa SD

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa belajar (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan baru yaitu menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris dari mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Inggris akan dimasukkan ke dalam mata pelajaran pilihan.

“Berdasarkan kajian dan masukan dari masyarakat, menganggap mata pelajaran untuk SD kebanyakan, sehingga anak SD jadi bawa ransel bukan tas lagi, malah ada yang bilang bawa koper. Maka Kementerian Pendidikan membuat format standar kurikulum yang di dalamnya Bahasa Inggris itu tidak ada lagi dalam mata pelajaran wajib SD,” ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/12/2013).

Advertisement

Taufik menjelaskan, mata pelajaran Bahasa Inggris akan dimasukkan ke dalam mata pelajaran tambahan. Dinas Pendidikan DKI sendiri akan menjadikan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan yang wajib untuk diambil. “Berdasarkan keputusan tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan ke daerah untuk bebas memilih apakah diambil atau tidak. Nah justru, DKI menilai mata pelajaran ini penting sekali sehingga kita ingin memasukkannya ke dalam mata pelajaran tambahan yang wajib unutk diambil,” jelas Taufik.

Selain Bahasa Inggris, lanjut Taufik, ada tiga mata pelajaran lagi yang akan dihilangkan dari mata pelajaran wajib SD, yaitu pelajaran Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kesemuanya akan dimasukkan ke dalam mata pelajaran tambahan yang terintegrasi dengan pelajaran yang lain.

“Jadi, Pemerintah Pusat ingin membuat standar kurikulum yang tematik integratif. Maksudnya, pelajaran semua harus terintegrasi. Jadi nanti pelajaran agama bisa terintegrasi dengan pelajaran lain misalnya sosial. Sedangkan untuk pelajaran PIK itu dihapus karena memang sudah menjadi keharusan untuk bisa menguasai PIK,” jelas Taufik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif