Jogja
Selasa, 10 Desember 2013 - 11:20 WIB

TRAGEDI MALING AYAM : Panggil 12 Saksi, Kasus Ditangani Polres

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi maling. (Dok. Solopos.com)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus main hakim sendiri berujung tewasnya Ngadimun, 45, pencuri ayam yang tertangkap di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Jumat (6/12/2013) lalu. Jumlah saksi yang dipanggil polisi untuk dimintai keterangan terus bertambah.

Kepala Polsek Panjatan, Ajun Komisaris Polisi Slamet mengungkapkan, polisi akan melakukan pemanggilan enam saksi lagi setelah Sabtu (7/12/2013) lalu juga memanggil enam saksi. “Hanya untuk pemeriksaan enam saksi baru ini bukan kami lagi yang melakukan. Berkas perkaranya sudah kami limpahkan ke Polres sehingga Satreskrim Polres yang akan memeriksa kelanjutannya,” ujar Slamet saat ditemui harianjogja.com, Senin (9/12/2013).

Advertisement

Slamet menegaskan pelimpahan kasus tersebut dilakukan lantaran murni kriminal dan melibatkan banyak orang sehingga menjadi ranah Polres.

Kepala Satreskrim Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Ricky Boy Siagalan mengungkapkan, jumlah saksi yang akan dipanggil kemungkinan akan lebih dari 12 orang. Kemungkinan itu dia dasarkan karena tindakan penganiayaan berupa amuk warga terhadap pencuri yang tertangkap.

“Bukan hanya 12 orang, kami butuh saksi sebanyak-banyaknya untuk mensinkronkan keterangan. Apalagi ini sebuah amuk massa,” ujar Ricky ditemui terpisah.

Advertisement

Dari sejumlah saksi yang diperiksa itu nanti, pihaknya akan melakukan pengerucutan sehingga bisa mendapatkan kesimpulan siapa saja yang terlibat langsung dan menjadi provokator tindakan main hakim sendiri itu.

Dari keterangan sementara, Ricky mengungkapkan, Ngadimun sudah dalam posisi mengambil ayam sebelum tertangkap warga dan dihajar hingga tewas. Polisi saat ini juga mengamankan tiga ekor ayam yang dicuri warga asal Pajangan, Bantul itu.

Pihaknya saat ini juga berupaya melakukan pencarian terhadap rekan Ngadimun yang berhasil lolos dari kejaran warga. “Satu pelaku sedang kami kejar, tapi kami sudah tahu mengenai ciri-ciri pelaku yang berhasil lolos itu,” tandasnya.

Advertisement

Adapun kasus penganiayaan terhadap Ngadimun terjadi di sebuah bulak sawah Desa Bugel. Ngadimun yang berusaha menyerahkan diri dari kejaran warga akhirnya justru menjadi bulan-bulanan warga. Nyawanya tak tertolong setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Wates.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif