Soloraya
Selasa, 10 Desember 2013 - 08:14 WIB

RASKIN BOYOLALI : Raskin 2014 Dimungkinkan Tak Berubah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Raskin (JIBI/dok)

Ilustrasi Raskin (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Jumlah penerima beras untuk warga miskin (Raskin) di Boyolali tahun 2014 dimungkinkan tidak akan berubah, sebanyak 64.166 rumah tangga sasaran (RTS).

Advertisement

Kabbag Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Dirham, menyampaikan meskipun kondisi ekonomi makro dan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) mampu meningkatkan jumlah penduduk miskin, tetapi untuk kuota penerima Raskin tidak akan berubah.

Bahkan, kelompok masyarakat yang sangat terkena dampak kenaikan BBM adalah warga rentan miskin. Padahal dalam aturan penyaluran Raskin kelompok masyarakat rentan miskin ini tidak menerima Raskin. Yang berhak menerima Raskin adalah warga miskin dan sangat miskin.

Menurut Dirham, di Boyolali cenderung terjadi penurunan angka kemiskinan. Di tingkat desa, bisa jadi dilakukan penggantian nama RTS sesuai kesepakatan musyawarah di tingkat desa. Penggantian tersebut dimungkinkan dilakukan jika ada warga yang sebelumnya menerima Raskin tetapi merasa sudah mampu dan tidak ingin menerima Raskin lagi bisa diberikan kepada orang lain yang lebih tepat sasaran.

Advertisement

“Tapi untuk penggantian nama RTS itu hanya dilaporkan di tingkat kecamatan tidak sampai kami,” ujar Dirham, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (9/12/2013).

Praktik Bagito

Selain itu, penggantian RTS itu diharapkan tidak menambah jumlah RTS. Karena selama tidak ada perubahan data RTS penerima manfaat maka pagu atau alokasi Raskin tidak akan bertambah. Memang, diakuinya, dimasyarakat terutama tingkat RT ada praktik bagi rata (bagito). Semua warga menerima meskipun tidak masuk dalam RTS penerima manfaat. “Tapi yang seperti itu porsinya kecil.”

Advertisement

Di satu sisi, saat ini Pemkab Boyolali masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari Gubernur Jateng terkait pelaksanaan penyaluran Raskin tahun depan. Biasanya, pekan ketiga Desember surat dari Gubernur itu turun sehingga pemkab bisa segera menindaklanjuti untuk sosialisasi ke tingkat kecamatan dan kesiapan teknis lainnya.

Jika merujuk pada pagu yang diterima tahun 2013, maka Boyolali per bulannya menyalurkan Raskin sebanyak 962.490 kilogram. Dengan potensi uang yang masuk ke negara berkisar Rp1,53 miliar per bulan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif