News
Selasa, 10 Desember 2013 - 18:50 WIB

OSPEK ITN MALANG : Demo Soal Fikri & Pelecehan Seksual Saat Kemah Bakti Terus Mengalir

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi protes (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, MALANG – Aksi demo yang memprotes Ospek ITN Malang terus mengalir. Ajang Kemah Bakti Desa (KBD), kegiatan mirip Ospek jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang diduga terdapat aksi kekerasan fisik dan pelecehan seksual.

Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru Jurusan Planologi ITN Malang meninggal setelah mengikuti Ospek yang digelar 13 Oktober lalu. Diduga, Fikri mengalami kekerasan.

Advertisement

Puluhan mahasiswa dari Aliansi Perjuangan Mahasiswa (APM). Mereka menggelar aksi di depan Balaikota Malang, Selasa (10/12/2013). Sehari sebelumnya aksi serupa juga digelar.

Dalam aksinya ini, mereka mengusung sosok “mayat” terbungkus kain kafan, sebagai ungkapan kematian Fikri telah mencoreng dunia pendidikan.

Advertisement

Dalam aksinya ini, mereka mengusung sosok “mayat” terbungkus kain kafan, sebagai ungkapan kematian Fikri telah mencoreng dunia pendidikan.

“Kasus ini harus diungkap dan kampus harus bertanggung jawab,” kata jubir APM Luki Hari di sela aksi.

Untuk mengembalikan nama baik dunia pendidikan, pengunjuk rasa meminta semua bentuk kekerasan tersembunyi yang dilakukan pada saat masa orientasi dihapus.

Advertisement

Pelecehan Seksual

APM juga mengkritik, dugaan pelecehan seksual kepada para mahasiswa baru saat mengikuti ‘ospek’ yang dikemas dalam Kemah Bakti Desa (KBD) di Pantai Gua Cina, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, 13 Oktober 2013 lalu.

“Kami rasa pihak kampus berusaha cuci tangan atas kematian Fikri. Dan menuntut semua yang terlibat diseret ke proses hukum,” tutupnya.

Advertisement

Selama aksi, puluhan mahasiswa bergantian melakukan orasi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Terpisah, Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK) akan mengadu ke Polres Malang. Mereka juga membawa fakta baru dan sejumlah saksi.

“Hari ini, kami akan melapor ke Polres Malang,” ujar Farid Ramdani juru bicara AMAK..

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif