News
Selasa, 10 Desember 2013 - 15:44 WIB

Baru 7,20% Orang Indonesia Mengenyam Pendidikan Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL– Sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi masih tertinggal jauh dari Malaysia. Hal itu menjadi tantangan seiring dengan dekatnya implementasi Asean Free Trade Agreement (AFTA) 2015 mendatang.

Dijelaskan Rektor Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Prof. Buchory, dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia hanya 7,20% saja yang berpendidikan tinggi.

Advertisement

Sebanyak 22,40% mengenyam pendidikan menengah dan 70,40% yang berpendidikan dasar. Kondisi tersebut berbanding jauh dengan SDM di Malaysia. Di negeri Jiran itu, dari 28,3 juta penduduknya sebanyak 20,30% mengenyam pendidikan tinggi, menengah (56,30%) dan dasar (24,30%).

“Kalau dibandingkan dengan Malaysia, kondisi SDM disana lebih baik dibandingkan Indonesia, bila dilihat dari tingkat pendidikan. Sebab, SDM Indonesia lebih didominasi oleh SDM berpendidikan dasar,” ujarnya saat mewisuda 523 mahasiswa di UPY, Selasa (10/12/2013).

Seiring dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sambungnya, hal itu menjadi tantangan bagi lulusan perguruan tinggi (PT) untuk ikut bertanggungjawab memajukan SDM Indonesia. Para sarjana, sambungnya, juga dituntut untuk mengembangkan diri agar mampu beraktualisasi dan menunjukkan kualitas diri sebagai sarjana profesional.

Advertisement

“AFTA 2015 dan WTO 2020 memungkinkan masuknya arus modal, investasi dan tenaga kerja. Lulusan PT harus memiliki skill dan profesionalitas tinggi,” katanya.

Di era AFTA 2015 dan WTO 2020 mendatang, katanya, pergerakan tenaga kerja antarnegara akan mengalir bebas sehingga diperlukan pengelolaan dan peningkatan mutu tenaga kerja Indonesia. Hal itu bertujuan agar lulusan PT mampu bersaing dan tidak kalah dengan tenaga kerja dari luar.

“Untuk itu, sarjana harus mampu meningkatkan kualifikasi pengetahuan dan keterampilan agar mampu bersaing di era global,” harapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif