Kisah kali ini dialami Lady Cempluk, ibu muda yang mempunyai anak berusia lima tahun, sebut saja namanya Genduk Nicole.
Siang itu, sehabis masak, Cempluk merasakan sakit di bagian perutnya dan ternyata kedatangan tamu tiap bulannya. “Aduh, wetengku lara banget. Pembalute entek maneh,” gerutu Cempluk.
Dia pun memanggil Nicole, yang sedang bermain. “Mama minta tolong ya? Tolong belikan pembalut di warungnya Bu Janeth,” ungkap Cempluk sambil menyerahkan uang Rp20.000.
Sesampainya di warung…
Sesampainya di warung…
“Eh Genduk Nicole, mau beli apa?” tanya Jeng Janeth, sang pemilik warung.
“Mau beli pembalut,” jawab Nicole sambil menyerahkan uang.
“Mama tadi masak, terus berdarah,” jawab Nicole.
“Oh gitu, ini pembalutnya. Dan ini kembaliannya,” ujar Janeth.
Nicole pun pulang ke rumah. “Mama, ini pembalutnya,” ungkap Nicole.
Namun apa yang terjadi, ternyata eh ternyata, pembalut yang dibeli Nicole adalah pembalut kasa untuk membalut luka.
Cempluk pun hanya pringas-pringis melihat tingkah laku anaknya. “Haduh, arep nesu, tapi lucu”, batin Cempluk dalam hati.
Siti Z, Giwangan
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Jogja