Teknologi
Minggu, 8 Desember 2013 - 10:40 WIB

PAMERAN KOMPUTER : Rupiah Melemah, Kredit Komputer Diburu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak mengurangi minat beli masyarakat di gelaran pameran komputer Year End Sale (YES) 2013. Hal ini terbukti dari masih tingginya masyarakat yang mengajukan kredit di beberapa perusahaan jasa keuangan di pameran yang diadakan oleh Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo).

Sales Supervisor Spektra, Syarif Adi, mengatakan permintaan kredit lebih banyak tahun ini jika dibandingkan dengan pameran yang sama tahun lalu. Syarif mengatakan ada dua alasan tingginya minat masyarakat. Pertama, pameran di akhir tahun biasanya menyedot perhatian masyarakat dengan banyaknya promo. Kedua, pihaknya juga menyebar SMS broadcast kepada nasabah Spektra mengenai keberadaan pameran tersebut.

Advertisement

“Kenaikan BI rate juga tidak berpengaruh karena kami tidak menaikkan bunga kredit, bahkan saat pameran seperti ini biasanya ada penurunan suku bunga, rata-rata 0,3%,” ungkap Syarif saat ditemui Solopos.com di Diamond Solo Convention Center (DSCC), Sabtu (7/12/2013).

Syarif juga mengatakan selain suku bunga kredit turun juga karena harga barang di pameran turun sehingga menjadi magnet tersendiri bagi konsumen. Menurut dia, kendala dalam pembiayaan adalah ada beberapa barang yang jumlahnya terbatas. Hal tersebut membuat beberapa nasabah akhirnya mengundurkan diri. Dia mengatakan nasabah enggan inden karena harga setelah pameran biasanya berubah menjadi lebih mahal.

Dia juga menuturkan barang yang paling banyak dibeli secara kredit adalah laptop dan tablet dengan harga Rp3 jutaan. Branch Marketing Supervisor Adira Kredit, Roby Christanto, juga mengungkapkan tablet dan laptop menjadi barang yang paling banyak diminati dalam mengajukan kredit. Dia juga membenarkan kenaikan BI rate tidak berpengaruh karena bunga kredit saat pameran lebih rendah sekitar 0,6,5% jika dibandingkan bunga kredit reguler atau diluar pameran.

Advertisement

Meski begitu, gejolak nilai tukar terhadap dolar cukup berpengaruh karena mengurangi penyaluran kredit meski tidak signifikan. “Secara account jumlahnya tidak jauh berbeda dengan pameran September lalu tapi dari segi penyaluran ada penurunan. Hal tersebut karena harga tablet saat ini turun,” terang Roby.

Dia juga mengatakan pada pameran sebelumnya, biasanya tablet yang dibeli kisaran Rp3 juta tapi kini kebanyakan yang harganya Rp1 jutaan. Oleh karena itu, untuk tetap meningkatkan dana pembiayaan yang disalurkan pihaknya bekerja sama dengan Samsung dengan memberikan program tiga keuntungan, yakni gratis satu kali cicilan, uang muka dan biaya administrasi untuk pembelian Samsung Tab 3.

Staf Marketing Kredit Plus, Rohmah, juga menuturkan penyaluran pembiayaan pada pameran kali ini tidak terpengaruh dengan kenaikan BI rate dan fluktuasi nilai tukar dolar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif