News
Jumat, 6 Desember 2013 - 17:24 WIB

MURID SILET GURU : Dewan Guru SMK Muhammadiyah 1 Solo Desak RYD Dikeluarkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor melintas di depan SMK Muhammadiyah 1 Solo, lokasi ini menjadi lokasi siswa menyilet gurunya, Kamis (4/12/2013). (Himawan A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Dewan Guru SMK Muhammadiyah 1 Solo mendesak siswa penyilet guru, RYD,18, dikeluarkan. Langkah ini sebagai bentuk solidaritas kepada sesama guru karena siswa kelas XII Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan ini dinilai telah merendahkan martabat guru. Tindakan ini juga sebagai pembelajaran bagi siswa yang lain.

Salah satu guru yang tak mau disebutkan namanya, saat ditemui wartawan di sekolahnya, Jumat (6/12/2013), mengatakan  dewan guru sudah melakukan rapat selama satu jam sejak pukul 07.00-08.00 WIB. Ia mengungkapkan rapat berlanjut setelah Ulangan Umum Akhir Sekolah (UAS).

Advertisement

Dalam rapat tersebut, dewan guru mendesak agar sekolah memiliki ketegasan dengan mengeluarkan RYD.

“Setelah dikeluarkan, dewan guru akan membawa kasus ini ke polisi, tapi kami meminta bantuan pendampingan hukum dari Majelis Hukum dan Kebijakan Publik  Pimpinan Daerah Muhammadiyah [PDM] Solo dan  Dewan Pendidikan Kota Solo [DPKS] Solo,” ujarnya.

Dewan guru juga tidak menerima saat peristiwa kemarin hanya dinilai musibah. “Padahal RYD mempersiapkan silet dan saat menyerang dia memakai helm,” ujarnya.

Advertisement

Seorang guru lain menjelaskan selama tiga tahun mengajar RYD, ia sering mendapat kalimat makian. Sehingga saat kelas XII, ia memilih mendiamkan RYD selama mengajar. “Saya diamkan, tidak pernah saya ajak omongan daripada kena makian,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif