Teknologi
Kamis, 5 Desember 2013 - 01:10 WIB

ZTE Gandeng Synnex Metrodata Pasarkan Router

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Router (dok)

Solopos.com, JAKARTA—Penyedia perangkat telekomunikasi ZTE menggandeng PT Synnex Metrodata guna memasarkan produk terbaru yaitu wireless N router E5501 300 Mbps dan mini wireless N AP H560N 300 Mbps.

Kedua produk jaringan ini diperuntukkan bagi pengguna internet rumahan. Harga yang dibanderol untuk wireless router E5501 berkisar US$20, sedangkan mini wireless dibanderol seharga US$22.

Advertisement

Consumen Director PT Synnex Metrodata Hendry Widjaja mengatakan kedua produk ini merupakan router pertama untuk pengguna langsung yang dipasarkan oleh Synnex Metrodata. Sebelumnya, Synnex telah memasarkan router tapi untuk perusahaan.

“Pasar router di Indonesia itu 4 juta. Kami optimis bisa membidik pasar tersebut,” ujar Hendry dalam konferensi pers, Kamis (5/12/2013).

Dia melanjutkan, Synnex membukukan peningkatan penjualan signifikan di segmen produk telekomunikasi. Penjualan segmen ini termasuk ponsel pintar dan router periode Januari 2013-November 2013 meningkat 280% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk produk personal computer (PC) meningkat 40% pada periode yang sama.

Advertisement

Saat ini lanjut Hendry, Synnex sedang menjajaki peluang kerja sama dengan beberapa vendor baru. Sebelumnya diberitakan Synnex sedang merintis kerja sama dengan Huawei. Namun, kerjasama ini batal karena ada ketidakcocokan di beberapa hal.

Sampai akhir akhir kuartal IV/2013, Hendry menargetkan peningkatan pendapatan 15% dari pendapatan kuartal III/2013. Sementara itu, tahun depan Synnex berencana memperluas cakupan jaringan dan menambah jumlah produk yang didistribusi. Segmen PC masih menjadi unggulan meski menunjukkan penurunan, sedangkan penjualan ponsel pintar masih lebih kecil meski mengalami pertumbuhan.

“Tahun depan vendor yang sudah kerjasama seperti Asus akan agresif menggarap pasar ponsel pintar dan tablet,” ujar Hendry.

Advertisement

Terkait pelemahan rupiah beberapa hari terakhir, Hendry menyatakan pihaknya sedang bernegosiasi dengan perbankan agar bisa memakai nilai tukar tetap. Meski demikian, ia melanjutkan, pihaknya tidak terlalu terpengaruh karena 65% produk yang dijual sudah menggunakan mata uang rupiah. Sementara itu, sisanya yang masih menggunakan mata uang dollar adalah produk komersial seperti server dan storage.

“Produk konsumen seperti notebook dan ponsel pintar sudah menggunakan rupiah,” ujar Hendry.

Selama ini, ZTE telah bekerjasama dengan Synnex untuk memasarkan produk ponsel pintar. Namun, kontribusinya masih sangat kecil. Hendry berharap kerja sama baru ini akan meningkatkan kontribusi ZTE dalam pasar di Indonesia dan memperbanyak varian produk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif