Otomotif
Kamis, 5 Desember 2013 - 00:43 WIB

MOBIL LISTRIK : UNS Kembangkan Baterai Untuk Mobnas

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, mencoba platform mobil listrik nasional buatan tim Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Fakultas Teknik UNS, Rabu (4/12/2013). (Himawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pengembangan mobil listrik nasional (molinas) Sebelas Maret Technology (Semar-T) generasi kedua di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mencapai tahap akhir pembuatan body dan baterai. Penyelesaian body molinas tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

Koordinator Pengembangan Mobil Listrik Nasional di UNS, Moh Nizam, mengatakan proses pembuatan platform telah selesai dan menunggu penyelesaian body.

Advertisement

“Platformnya itu seperti untuk chasis yang ada rangka tempat duduk untuk empat orang. Rencananya body selesai tahun ini sehingga bisa langsung dipasang pada platform,” jelasnya kepada wartawan di Rektorat UNS, Rabu (4/12/2013).

Meski body telah dipasang pada platform, molinas Semar-T tersebut belum bisa dioperasionalkan secara maksimal. Pasalnya, Nizam ingin baterai yang terpasang pada molinas Semar-T merupakan buatan UNS yang masih dalam proses perakitan.

Advertisement

Meski body telah dipasang pada platform, molinas Semar-T tersebut belum bisa dioperasionalkan secara maksimal. Pasalnya, Nizam ingin baterai yang terpasang pada molinas Semar-T merupakan buatan UNS yang masih dalam proses perakitan.

“Platform-nya sendiri sudah kami uji cobakan setiap hari naik turun keliling UNS untuk menguji endurance (daya tahan) mobil itu. Harapan kami mobil itu dihidupi dengan baterai sendiri,” imbuhnya.

Terkait spesifikasi baterai, terbuat dari material litium ion yang dibeli dari luar negeri. Kapasitas baterai tersebut bisa memenuhi daya 3,2 volt 1 ampere jam. Menurutnya, material yang disusun dengan teknologi dari UNS sendiri akan menjadikan nilai tambah bagi mobil tersebut ketimbang membeli baterai langsung jadi.

Advertisement

“Rencananya kami buat baterai secara bertahap yang tadinya litium impor akan kami ganti dengan litium yang dibuat sendiri,” lanjut Dosen Fakultas Teknik UNS tersebut.

UNS menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang mengembangkan mobil listrik nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Empat PTN lainnya yakni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Indonesia (UI). Meski demikian, menurut Nizam tugas perguruan tinggi bukan memproduksi mobil melainkan membuat riset untuk dikembangkan agar bermanfaat bagi masyarakat.

Advertisement

Terkait pendanaan, Nizam mengatakan sumber dana untuk pengembangan molinas UNS sepenuhnya berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan UNS.

Sementara itu, menurut Nizam, molinas yang dikembangkan Kemenristek berbeda paltform dengan molinas yang dikembangkan lima PTN tersebut. Molinas Kemenristek cenderung untuk mass transportation bukan city car seperti yang dikembangan PTN.

“Kalau masing-masing daerah menggunakan mass transportation dari Kemenristek kan butuh perawatan. Trainer untuk perawatan itu dari perguruan tinggi,” imbuhnya.

Advertisement

Dalam kesempatan yang sama, Menristek, Gusti Muhammad Hatta, mengatakan dalam pengembangan mobil listrik nasional sangat membutuhkan peran perguruan tinggi. Dia juga mendukung pengembangan baterai yang dibuat sendiri oleh perguruan tinggi. “Selama ini baterai yang ada masih besar, berat dan daya listrik rendah. Kami ingin body baterai lebih kecil, ringan dan daya listrik lebih tinggi,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif