Soloraya
Rabu, 4 Desember 2013 - 08:22 WIB

Stok Pupuk Menipis, Pemkab Boyolali Ajukan Tambahan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi Stok Pupuk (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI —Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Boyolali mengajukan tambahan kuota pupuk kepada Gubernur Jateng.

Advertisement

Hal itu menyusul menipisnya pasokan pupuk di wilayah itu memasuki musim tanam (MT) I kali ini.

Kepala Dispertanbunhut Boyolali, Bambang Purwadi kepada wartawan, Selasa (3/12/2013), menyebut tambahan kuota pupuk yang diajukan bervariasi jenis maupun alokasinya.

Untuk pupuk urea, pihaknya mengajukan sebanyak 28 ton,  ZA  sebanyak 8 ton, NPK sebanyak 11 ton, SP36 sebanyak 7,8 ton, serta pupuk organik sebanyak 4 ton.

Advertisement

“Diperkirakan tambahan kuota pupuk dari Gubernur tersebut akan disalurkan bersama daerah lainnya, Desember ini.”

Diungkapkan dia, alasan pengajuan tambahan kuota pupuk tersebut lantaran peningkatan serapan pupuk, khususnya selama dua bulan terakhir ini. Beberapa kecamatan yang serapan pupuknya meningkat, khususnya di Boyolali bagian utara, seperi Karanggede, Kemusu, Juwangi, Simo, dan Klego. “Saat ini petani rata-rata sudah mulai tanam padi karena memasuki musim hujan,” terangnya.

Bambang mengakui penentuan kuota pupuk dalam satu tahun tidak bisa tepat 100 persen. Sehingga pasokan pupuk dalam setahun tersebut bisa lebih, bisa juga kurang. “Dalam menentukan kuota pun tidak boleh berlebihan, sebab jika ada daerah yang kelebihan kuota, dipastikan ada daerah yang kekurangan stok,” terangnya.

Advertisement

Dalam penyalurannya, lanjut dia, pupuk bersubsidi pun harus diawasi ketat. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk masing-masing jenis pupuk tersebut. Jika ditemukan kasus pedagang menjual pupuk bersubsidi di atas HET, dipastikan akan mendapatkan peringatan dan sanksi.

Ditemui terpisah, salah seorang petani di Kecamatan Banyudono, Suwarso, mengakui kebutuhan pupuk saat ini meningkat, lantaran lahan pertaniannya yang sudah mulai ditanam padi. Namun pihaknya berharap saat MT I seperti ini tidak sampai terjadi kelangkaan pupuk di Kabupaten Boyolali.

“Ya harapannya petani bisa mudah mendapatkan pupuk karena kan memang saat ini sedang dibutuhkan untuk menggarap sawah,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif