News
Rabu, 4 Desember 2013 - 15:50 WIB

Kenaikan TDL Kerek Inflasi 0,2%

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi listrik (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA-Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada Oktober 2013 memiliki pengaruh tidak langsung terhadap inflasi di DIY pada November 2013 yang mencapai 0,2%.

Kabid Statistik Distribus Badan Pusat Statistika (BPS) DIY, Haryono menyampaikan, kenaikan TDL pada Oktober 2013 berpengaruh secara tak langsung pada laju inflasi. Sebab kenaikan TDL ikut menambah biaya produksi barang atau jasa. Otomatis harga barang atau jasa dapat kembali melambung saat berada di level konsumen.

Advertisement

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi sebesar 0,2 persen di antaranya TDL yang naik 3,98 persen memberikan andil 0,11 persen,” jelasnya saat rilis perkembangan indeks harga konsumen November 2013 di Aula Plaza Informasi DIY, Jl. Brigjen Katamso, Komplek THR Jogja, Senin (2/12/2013).

Selanjutnya, ia menuturkan, harga gudeg yang naik 7,41% kembali memberikan pengaruh. Kali ini andil yang diberikan sebesar 0,08%. Baru diikuti kenaikan harga bawang merah, soto, jeruk, cabai merah, sate, gulai dan konsumsi lain. Komoditas yang dapat menahan laju inflasi kali ini disebabkan adanya penurunan harga angkutan udara dan daging ayam ras sebesar 7,58% dan 6,57% serta sejumlah kebutuhan masyarakat yang lain.

Dalam pemantauan BPS, angka indeks inflasi November 2013 ini berkisar 145,41. Angka tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan indeks pada Oktober 2013 yang mencapai 145,12. Laju inflasi tahun kalender 2013, yakni November 2013 terhadap Desember 2012 sebesar 7,14%, sedangkan laju inflasi year on year atau Oktober 2013 terhadap Oktober 2012 sebesar 7,85%. Dengan kata lain jumlah peredaran rupiah di DIY pada November 2013 lebih banyak daripada bulan sebelumnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif