Soloraya
Rabu, 4 Desember 2013 - 03:51 WIB

FASILITAS DIFABEL : Wali Kota Janji Benahi Aksesibilitas Pasar untuk Difabel

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - F.X. Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Sorotan miring DPRD Solo mengenai penerapan Perda Kesetaraan Difabel direspons positif Pemkot Solo. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, berkomitmen menata sejumlah infrastruktur yang belum ramah difabel secara bertahap. Salah satu pembenahan yang menjadi fokus jarak dekat adalah aksesibilitas difabel di pasar tradisional.

“Kami berencana membuat akses ramah difabel dengan travelator di Pasar Tanggul, Jebres. Ini akses elektrik pertama di pasar tradisional di Solo,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (3/12/2013).

Advertisement

Menurut Rudy, keberadaan travelator dapat menambah kenyamanan warga maupun difabel saat berbelanja di pasar tradisional. Pasalnya, sejumlah pasar selama ini cenderung menyediakan akses berupa tangga berundak yang notabene kurang ramah disabilitas. “Akses yang nyaman sangat penting bagi kaum difabel. Sementara (akses elektrik) kami ujicobakan di Pasar Tanggul dulu,” jelasnya.

Wali Kota berencana memberikan akses serupa di pasar tradisional lain jika penerapan travelator di Pasar Tanggul efektif. Namun, sebelumnya dia akan mengumpulkan stakeholder terkait untuk mengonsep konstruksi pasar tradisional yang pas. Sehingga, perombakan bangunan dapat berfungsi maksimal bagi kenyamanan konsumen. “Semua warga berhak mendapat pelayanan yang maksimal tanpa memandang satu sama lain. Dengan memberi aksesibilitas yang bagus, sama saja memberikan hak warga dalam menggunakan pasar tradisional.”

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, mengaku terus membenahi aksesibilitas pasar tradisional, khususnya yang berlantai dua. Subagiyo mengatakan sejumlah pasar seperti Pasar Ayu, Pasar Gading dan Pasar Ngarsopuro sudah memiliki akses difabel. “Ke depan pembangunan pasar-pasar baru akan mengakomodasi Perda Difabel. Apalagi saat ini semakin banyak penyandang cacat yang memanfaatkan pasar tradisional,” ucapnya.

Advertisement

Ihwal perombakan akses yang belum pro difabel, Subagiyo mengupayakan bersamaan dengan renovasi pasar setempat. Hal itu dipilih untuk menekan anggaran perubahan pasar. Sebagaimana diketahui, sejumlah pasar seperti Pasar Harjodaksino belum sepenuhnya ramah difabel.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif