News
Rabu, 4 Desember 2013 - 04:16 WIB

Boros, Konsumsi Energi Nasional Meningkat 3 Kali Lipat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas, Montty  Girianna, memprediksi konsumsi energi nasional meningkat hampir tiga kali lipat. Pasalnya, konsumsi energi nasional pada 2011 hanya 1.107,95 juta barel, naik hingga 2.774 juta barel pada 2025.

Menurutnya, kenaikan konsumsi energi paling besar terdapat pada sektor industri yang naik 10,33%, disusul sektor komersial 9,63%, dan sektor transportasi 6,49%. Padahal, katanya, sektor ini dapat ditekan laju konsumsi energinya, yakni dengan energi efisien yang selama ini rata-rata 15% per tahun.

Advertisement

Dia menilai energi efisien di sektor industri manufaktur memiliki potensi investasi $150 juta dolar per tahun.  Sektor ini, jelasnya, di dominasi oleh industri manufaktur utilitas dan manajemen dan industri manufaktur semen, masing-masing sebesar 78% dan 10%.

Namun, dia mengatakan pengembangan energi efisien di sektor industri masih memiliki banyak kendala, salah satunya soal pendanaan. “Proyek finansial untuk energi efisien dari lembaga keuangan saat ini tidak ada,” katanya dalam seminar Konservasi Energi Nasional, Selasa (3/12/2013)

Di sisi lain, Direktur Konservasi Energi DJEBTKE-KESDM, Maritje Hutapea, justru menilai potensi konservasi energi lebih tepat di sektor transportasi yang memiliki potensi 15-35%. Dia mengatakan sektor ini memiliki target konservasi energi 20% pada 2025 sebagai bagian dari rangkaian penghematan energi yang dicanangkan pemerintah.

Advertisement

Pasalnya, jelasnya, selama ini Indonesia boros dalam menggunakan energi sehingga wajib melakukan penghematan energi. Senada, Sekjen Dewan Konservasi Nasional Hadi Purnomo mengatakan produsen dan konsumen wajib melakukan konservasi. “Energi kini tidak sebagai komoditas untuk diekspor,” katanya.

Menurutnya, ketahanan energi kini sangat rentan dengan dipicu cadangan minyak dan gas yang semakin menurun. “Perlu adanya perencanaan energi baru,” katanya.

Maritje menilai salah satu langkah baru ialah penggantian lampu jalan menggunakan lampu LED. Dia menjelaskan bila satu rumah tangga mengganti satu lampu saja dengan lampu CFR, maka bisa menghemat hingga 1728 megawatt dengan acuan jumlah pelanggan PLN saat ini 48 juta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif