News
Selasa, 3 Desember 2013 - 11:14 WIB

PENGEMIS KAYA : Dipulangkan, Walang Bawa Rp25 Juta dalam Tas Keresek

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walang (berdiri) pulang dengan uang Rp25 juta. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pengemis tajir, Walang bin Kilon, 54, dipulangkan ke kampung halamannya di Purwadadi, Subang, Jawa Barat. Saat keluar dari Panti Sosial Bina Insani (PSBI), Walang menjinjing tas keresek hitam yang berisi uang Rp25 juta yang sempat disita petugas dari gerobak mengemisnya.

Walang keluar dari PSBI sekitar pukul 09.00 WIB, dengan mengenakan baju koko warna cokelat dan kopiah hitam. Dia berjalan dambil mendorong rekan mengemisnya, Sa’aran, yang duduk di kursi roda.

Advertisement

Tangan kanan Walang nampak menjinjing kantong keresek warna hitam. Keresek hitam itu berisi uang Rp25 juta hasil mengemis Walang yang baru saja dikembalikan oleh pihak panti.

“Alhamdulillah ini saya terima, saya mau jualan sapi dan ayam saja di rumah, sama mau beli bibit kedelai,” kata Walang saat menerima uang dari kepala panti di Panti Sosial Bina Insani, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2013).

Raut muka Walang nampak semringah saat menerima uang hasil mengemisnya itu. Sambil berjalan menuju mobil, pengemis jutawan itu terus mengumbar senyum.

Advertisement

Kedua pengemis itu diantarkan langsung oleh petugas dari PSBI dan Dinsos DKI. Walang dan Sa’aran menaiki mobil mobil Avanza Silver B 1594 OM dengan didampingi empat orang petugas.

Untuk alasan keamanan, satu mobil berisi petugas mengawal mobil yang dinaiki Walang. Sekitar pukul 09.30 WIB rombongan itu berangkat menuju kampung halaman Walang di Purwadadi, Subang, Jawa Barat.

“Ini bentuk pelayanan dari kami, kedua orang ini sudah dikenal bawa uang banyak, kalau ada apa-apa jadi tanggung jawab kami juga,” tutur kepala panti, Purwono.

Advertisement

Walang mengaku dari Rp25 juta itu, hanya Rp4 juta saja yang merupakan hasil mengemis. Sisanya sebanyak Rp21 juta merupakan hasil penjualan sapi di kampungnya. Dia membawa uang hasil bisnis sapi itu ke Jakarta karena takut dicuri oleh anak tirinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif