Teknologi
Selasa, 3 Desember 2013 - 22:30 WIB

PAMERAN KOMPUTER : Apkomindo Klaim 80% Produk Berlabel Rupiah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) mengklaim 80% produk dari 30 merek terkenal yang akan mengikuti Pameran Akhir Tahun 2013, Wisata Belanja Terbesar menggunakan harga rupiah.

Beberapa merek terkenal yang diklaim menyediakan produk berlabel harga rupiah seperti Acer, Sony dan beberapa produk Asus dan lain-lain. Sehingga harga mayoritas produk laptop, netbook, tablet, smartphone dan aksesori yang dipamerkan Rabu-Minggu (4-8/12/2013) di Diamond Solo Convention Center (DSCC) tidak terpengaruh kurs dolar Amerika Serikat (US) meskipun dolar mengalami fluktuasi.

Advertisement

Ketua Apkomindo Solo, Edy Purwanto, menuturkan hal itu memudahkan pemilik toko komputer memprediksi naik dan turun harga selama pameran. Selain memastikan mayoritas produk memasang harga rupiah, dia juga memberi garansi harga yang ditawarkan selama pameran lebih murah dibanding harga di luar pameran.

“Produk dijual dengan kurs Rupiah. Di pasar pun sebetulnya sudah menggunakan harga Rupiah. Merek-merek terkenal seperti Acer, Sony, sebagian produk Asus sudah menggunakan kurs Rupiah. Kami memberikan garansi harga lebih murah dibanding biasa. Produk baru dari 30 merek terkenal join. Hampir semua bisa ikut,” kata Edy saat dihubungi solopos.com, Senin (2/12/2013).

Hal senada disampaikan Penasihat Apkomindo Solo, Andoko. Bahkan dia mengklaim harga produk yang dipamerkan cenderung stabil meskipun dolar AS mengalami fluktuasi. Hal itu karena Andoko memprediksi distributor atau vendor mematok harga produk menggunakan kurs dolar dalam Rupiah hingga harga tertentu. Hal itu diduga mengantisipasi fluktuasi dolar hingga harga tertentu.

Advertisement

Namun dia tidak dapat memastikan kurs dolar yang digunakan distributor atau vendor untuk setiap produk komputer. Di sisi lain prediksi kemungkinan berubah apabila di tengah pameran harga dolar melambung melebihi kurs dolar yang digunakan distributor atau vendor.

“Itu betul, semua dalam rupiah. Harga stabil tetapi kalau nanti dolar naik lagi tergantung distributor atau vendor. Saya tidak tahu mereka menghitung di kurs Rupiah berapa. Secara psikologi menguntungkan karena pembeli enggak deg-degan soal harga,” ujar Andoko saat dihubungi solopos.com, Selasa.

Namun Andoko malah khawatir daya beli masyarakat meskipun mayoritas produk menggunakan harga Rupiah. Kekhawatiran Andoko beralasan karena rata-rata produk komputer mengalami kenaikan sekitar 20%. Hal itu diprediksi membuat pemilik toko komputer khawatir daya serap produk rendah. “Kami tidak dapat menekan harga maupun memberikan diskon. Itu karena keuntungan akan makin tipis,” ungkap Andoko.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif