News
Selasa, 3 Desember 2013 - 18:57 WIB

LCGC Topang Bisnis Pembiayaan Mobil ACC

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Toyota Agya saat diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show 2012. (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Kenaikan Bank Indonesia Rate hingga 7,5% sedikit mempengaruhi pertumbuhan layanan pembiayaan mobil di Astra Credit Companies (ACC) Jogja.

Meski pertumbuhan bisnis sedikit tersendat, pembiayaan mobil cenderung mengalami peningkatan dan banyak ditopang oleh pembiayaan mobil LCGC atau mobil murah hemat energi.

Advertisement

Branch Manager ACC Jogja Thazerwin Lubis mengungkapkan pembiayaan otomotif roda empat cenderung naik meski kondisi perekonomian tengah melambat.

“Satu bulan setelah BI Rate naik, memang agak tersendat, pengaruhnya tidak signifikan. Tapi setelah itu trennya malah cenderung naik,” ujar Erwin saat ditemui Harian Jogja di kantornya, Selasa (3/12/2013).

Advertisement

“Satu bulan setelah BI Rate naik, memang agak tersendat, pengaruhnya tidak signifikan. Tapi setelah itu trennya malah cenderung naik,” ujar Erwin saat ditemui Harian Jogja di kantornya, Selasa (3/12/2013).

Erwin mengungkapkan konsumen tidak terlalu terpengaruh oleh meningkatnya suku bunga acuan bank tersebut. Masyarakat mulai terbiasa dengan kondisi harga produk yang naik.

Pasalnya, masyarakat telah teredukasi dengan baik perihal ketentuan down payment (DP) yang ditetapkan sebesar 25% untuk perusahaan pembiayaan.

Advertisement

Perusahaan pembiayaan mobil ini mencatat ada kurang lebih 190 unit mobil yang telah dibiayai pada Oktober 2013 ini.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 110% dari bulan sebelumnya untuk semua tipe mobil. Perbandingan secara year on year (yoy) pertumbuhan pembiayaan lising dibandingkan tahun lalu mencapai 112%.

“Pembiayaan masih terus tumbuh, strategi marketing kami untuk meningkatkan volume pembiayaan juga dengan memberikan diskon menarik bagi konsumen. Terutama untuk kalangan kelas menengah ke bawah,” papar Erwin.

Advertisement

Erwin menambahkan di wilayah DIY, konsumen kelas menengah ke bawah menduduki persentase terbesar.

Berdasarkan portofolio ACC Jogja kelas ini mendominasi hingga 50%, lalu disusul oleh kelas menengah atas dengan persentase 30% dan kelas atas sebesar 20%. Dominasi kelas menengah ke bawah ini juga turut mendongkrak angka pembiayaan otomotif roda empat dengan kehadiran low cost green car (LCGC), yaitu hadirnya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.

“Mobil murah ini memberikan kontribusi setidaknya 20 persenan. Walaupun terhambat oleh BI Rate, munculnya LCGC ini membuat penjualan mobil naik,” kata Erwin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif