News
Senin, 2 Desember 2013 - 18:15 WIB

Takut Investasi Bodong, Masyarakat Enggan terjun di Pasar Modal

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi indeks harga saham gabungan (JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, JOGJA-Dibandingkan Jakarta dan Surabaya, masyarakat di Jogja belum sadar investasi pasar modal. Edukasi kepada masyarakat untuk menggugah kesadaran ikut pasar modal pun perlu terus dilakukan.

Pengelola Galeri Investasi Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Ririn Safitri mengatakan, kendala yang dihadapi untuk mengembangkan pasar modal di Jogja karena sedikit masyarakat yang memahami pasar modal. Selain itu, munculnya steriotipe pasar modal identik dengan judi.

Advertisement

“Ada juga yang uangnya takut hilang sampai pada persoalan investasi bodong. Itu semua memengaruhi keikutsertaan masyarakat di pasar modal,” ungkap Ririn di UKDW, Senin (2/12/2013).

Padahal, sambungnya, melalui galeri-galeri yang tersebar di kampus-kampus masyarakat bisa belajar pasar modal. Setidaknya, terdapat 109 galeri investasi yang tersebar beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Namun karena edukasi tentang pasar modal bagi masyarakat dirasa sangat minim, kondisi tersebut menyebabkan jumlah investor domestik masih kurang.

“Bermain saham itu bukan judi karena nasabah perlu melakukan analisis, ikut berfikir bagaimana mengelola dana investasinya,” jelas Ririn.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif